https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/05/28/24bc9abf-f7b7-4a96-9b86-2dcc24239a68_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Chief Strategy Officer Bukalapak Teddy Oetomo bersama dengan Head of GrabKios Grab Indonesia Agung Nugroho, menandatangani MoU (28/5) dalam mengembangkan dan mempertahankan kestabilan perekonomian rakyat melalui penjualan produk digital yang disediakan GrabKios pada warung dan agen individu Mitra Bukalapak. (Dok. Grab)

Di Tengah Pandemi Grab Kolaborasi dengan Bukalapak, Ada Apa?

by

Jakarta, CNBC Indonesia- Mitra Bukalapak dan GrabKios telah mengumumkan kerja sama strategis untuk penyediaan dan penyaluran produk digital di hampir 5 juta warung serta agen Mitra Bukalapak yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hal ini cukup unik, karena Grab selama ini lebih dekat dengan Tokopedia, e-commerce yang menjadi pesaing Bukalapak. Apalagi Grab dan Tokopedia memiliki investor yang sama, yakni Softbank.

Baik GrabKios maupun Mitra Bukalapak selama ini model bisnisnya juga fokus pada ekosistem warung. Tak heran, keduanya adalah yang terbesar sebagai jaringan platform digital terbesar untuk pemberdayaan warung di Indonesia.

Dalam siaran pers dari Bukalapak, dalam kolaborasi ini, GrabKios akan menyediakan produk digital di platform Mitra Bukalapak yang dapat dijual para pemilik warung kepada para pelanggannya.

Terkait kerja sama ini, Agung Nugroho, Head of GrabKios, Grab Indonesia menyampaikan, warung merupakan denyut nadi dan sumber kehidupan masyarakat Indonesia, yang mudah ditemukan di manapun, bahkan hampir di setiap sudut jalan di perkotaan sampai desa.

Menurutnya, GrabKios menyadari bahwa banyak warung berjuang keras akibat pandemi, dan pada saat yang sama kami telah melihat ketergantungan pada layanan digital meningkat karena semakin banyak orang tinggal di rumah.

"Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat mendorong peningkatan pendapatan warung dengan membantu mereka untuk melayani kebutuhan produk digital dari para pelanggan," ujar Agung.

Sementara itu, Teddy Oetomo, Chief Strategy Officer Bukalapak, menjelaskan, perekonomian warung memiliki ripple effect yang cukup luas. Keberadaan warung sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar dan hasilnya untuk pemenuhan kebutuhan keluarga mereka sendiri. Di saat yang bersamaan, stabilisasi perekonomian mikro juga berkontribusi pada ketahanan perekonomian negara.

"Jadi, kita perlu urun peduli dan urun pikiran meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan para juragan warung," ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]

(roy)