Forkopimcam Semen Sidak Physical Distancing Pasar Tradisional

Kediri (beritajatim.com) – Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri menggelar inspeksi mendadak terhadap penerapan physical distancing di Pasar Tradisional Semen. Dari sidak tersebut, diketahui para pedagang telah mematuhi protokol kesehatan Covid-19, seperti menjaga jarak aman antar lapak.

Forkopimcam memantau pemeriksaan suhu badan dan penyemprotan desinfektan terhadap setiap pengunjung yang masuk ke Pasar Semen. Para pedagang juga menata lapak jualan mereka dalam jarak aman, satu hingga dua meter. Mereka juga mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan sering mencuci tangan menggunakan sabun.

Menurut Jiwo, Camat Semen, penerapan physical distancing di pasar tradisional tersebut dilatar belakangi oleh tingginya jumlah penderita covid-19 di wilayah Kecamatan Semen. Saat ini sudah ada 22 an orang warga yang terkonfirmasi positif covid-19, dari mayoritas klaster penularan pabrik rokok Tulungagung.

“Kami berharap melalui berbagai upaya ini dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 yang ada di wilayah Kecamatan Semen. Kami selalu mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk mentaati physical distancing dimanapun berada,” pinta Jiwo.

Pelaksanaan physical distancing di pasar semen ini tak lepas dari peran TNI dan Polri dalam rangka memonitoring dan sosialisasi di lapangan. Pihak Polsek dan Koramil Semen bersama Gugus Tugas Kecamatan dan Desa bekerja bersama-sama dalam percepatan penanganan covid-19.

“Di wilayah Kecamatan Semen ini ada dua pasar tradisional. Namun, Pasar Semen yang kami jadikan percontohan physical distancing. Kami mengapresiasi kinerja semua pihak, termasuk pemerintah desa yang menyediakan fasilitas protokol kesehatan di pasar ini,” ujar Kapolsek Semen, AKP Siswandi.

Dalam agenda sidak kali ini, Forkopimcam Semen juga membagikan sejumlah masker dan vitamin c. Pasalnya, petugas menemukan adanya beberapa orang pengunjung yang tidak mengenakan. Sementara itu, terkait penerapan physical distancing di pasar tradisional ini akan terus dilakukan evaluasi agar lebih baik kedepannya. [nm/suf]