https://beritajatim.com/wp-content/uploads/2020/03/1-389.jpg
Sekretaris DPC PKB Jember Ayub Junaidi

Ayub Junaidi: Pemkab Jember Harus Siapkan Protokol Kesehatan untuk Pesantren

by

Jember (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa mendesak Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, agar mempersiapkan kembalinya para santri ke pondok pesantren setelah lebaran.

“Kami mendesak pemerintah daerah betul-betul memperhatikan pesantren dalam menghadapi jadwal balik santri dengan menyiapkan protokol kesehatan. Saya melihat belum ada langkah konkret pemda terhadap keberadaan pesantren selama wabah Covid -19 di Jember,” kata Sekretaris DPC PKB Jember Ayub Junaidi, Jumat (29/5/2020).

Menurut Ayub, seorang santri diharuskan bermukim di pondok untuk belajar berbagai ilmu pengetahuan, baik yang bersifat umum maupun keagamaan. “Namun di sisi lain fasilitas pesantren berbeda-beda. Sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang kehidupan santri dan tenaga pendidik setiap pesantren tak sama,” katanya.

Padahal, dalam situasi pandemi, setiap pesantren harus melakukan protokol dengan standar yang sama. “Kondisi ini sangat berbahaya jika tanpa ada campur tangan peran pemerintah. Potensi mereka tertular sangat besar karena sistem kehidupan di pesantren yang bersifat komunal. Dengan belum diketahuinya kapan wabah Covid-19 berakhir, maka pemerintah daerah perlu turun tangan untuk menyelamatkan proses pembelajaran puluhan ribu santri di Jember ini,” kata Ayub.

“Beberapa kebutuhan mendesak untuk pengaktifan kembali pesantren di Jember di antaranya tes swab massal bagi santri dan tenaga pendidik, menyiapkan sarana-prasana di pesantren seperti kamar santri, kamar mandi, sistem sanitasi, ruang kelas, hingga masjid agar sesuai protocol Covid-19, serta bantuan sosial bagi tenaga pendidik,” kata Ayub.

Selain itu perlu juga disiapkan pemenuhan kebutuhan vitamin dan gizi santri selama di pesantren. Ayub meminta pemantauan secara berkala dilakukan di lingkungan pesantren agar santri dan tenaga pendidik tidak terpapar covid-19 selama masa pandemi. [wir/but]