Kampung Tangguh Diklaim Jadi Faktor Sukses PSBB di Malang Raya

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/05/28/1181653/670x335/kampung-tangguh-diklaim-jadi-faktor-sukses-psbb-di-malang-raya.jpg
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. ©2020 Istimewa

Merdeka.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk kawasan Malang Raya diputuskan hanya berlangsung sekali saja, alias tidak diperpanjang. Hal ini, dikaitkan dengan suksesnya program kampung tangguh yang turut menyumbang pengontrolan penyebaran Covid-19 di Malang Raya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, sejak diselenggarakannya PSBB Malang Raya pada 17 Mei lalu, jajaran Forkopimda Malang Raya (Kabupatem Malang, Kota Malang dan Kota Batu) terus membentuk Kampung Tangguh.

Pada pelaksanaannya, Kampung Tangguh yang keberadaannya didukung penuh oleh seluruh masyarakat itu tercatat efektif dalam menekan penyebaran virus Covid-19.

"Ini adalah role model yang bisa diaplikasi di mana saja bahwa solidaritas sosial dan modal sosial akan menjadi kekuatan yang besar bagi kita untuk bersama-sama membangun komitmen, menghentikan penyebaran Covid-19 di Malang Raya, Jawa Timur dan Indonesia," kata Khofifah, Kamis (28/5).

Kampung Tangguh pertama, di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Di lokasi ini, ada Lumbung Pangan Mandiri, yang dapat menopang Kampung Tangguh lainnya di Kota Batu.

Di kampung ini, juga ada petugas tertib administrasi, di mana orang yang keluar maupun masuk kampung, tercatat dengan baik. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan makanan, warga yang mampu menyumbang sayur, sedangkan yang membutuhkan bisa mengambil seperlunya.

"Ada tempat dimana akan menjadi transit sementara, bagi mereka yang kemungkinan terkonversi dari rapid test dan seterusnya, semua disiapkan," tuturnya.

Kampung Tangguh kedua adalah di Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Di desa ini, ketersediaan peralatan APD, ketercukupan sembako di Lumbung pangan, serta Ruang isolasi dan pemeriksaan pendatang, sudah sangat baik.

Sedangkan Kampung Tangguh ketiga, di Kelurahan Purwantoro, Kec Blimbing, Kota Malang. Disini, juga ada kecukupan sembako di Lumbung Pangan, melihat lokasi Melijo gratis dari warga yang mampu untuk warga tidak mampu.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama tiga kepala daerah Malang Raya dan jajaran Forkopimda Jatim memutuskan bahwa PSBB Malang Raya akan berakhir pada 30 Mei mendatang. Untuk Malang Raya, Gubernur memutuskan cukup sekali saja melakukan PSBB.

"PSBB Malang Raya cukup sekali saja dan kita akan masuk pada masa transisi pasca PSBB. Transisi menuju New Normal Life," ungkapnya. [gil]