Kemenhub Catat Tren Kapal Logistik Naik 50,56%, Kapal Penumpang Turun

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2016/01/07/5ceabc06-f0c1-4544-9596-2350804f58cb_169.jpg?w=700&q=90
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat tren penurunan jumlah angkutan penumpang dari sektor laut. Hal ini hampir berbanding terbalik dengan angkutan logistik yang memang tidak boleh berhenti beroperasi dalam masa pandemi COVID-19 ini.

Hal tersebut tertuang dalam PM Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19 dan PM Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H.

Moda transportasi laut yang menjadi angkutan andalan untuk mengangkut logistik hingga ke pelosok-pelosok daerah, beroperasi penuh di seluruh pelabuhan yang melayani angkutan logistik. Penyelenggaraan angkutan tol laut tahun ini pun dipastikan tetap berjalan dengan total 26 trayek.

Keberadaan kapal-kapal tol laut masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia khususnya di wilayah timur Indonesia, sehingga harga-harga barang kebutuhan pokok dan barang penting tetap terjangkau. .

Kata Pengelola dan Pelaku Usaha Logistik di Pelabuhan soal Pertumbuhan Angkutan Logistik

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini mengatakan jumlah total penumpang periode Lebaran di sembilan lintasan penyeberangan nasional turun hingga 94,47% dibanding realisasi periode yang sama. Dari jumlah kendaraan juga turun hingga 86,49%.

Hal ini sesuai prediksi seiring dengan penerapan PSBB oleh pemerintah demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang berdampak pada pengurangan mobilitas masyarakat termasuk yang menggunakan kapal ferry. Adapun truk logistik yang dilayani mencapai 45.131 unit atau naik 50,56% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 29.975 unit.

"Kami mengapresiasi tingginya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam mendukung larangan mudik pemerintah untuk menunda perjalanan dengan kapal ferry pada periode Lebaran ini," ujar Imelda dalam keterangan tertulis, Rabu (27/5/2020).

Sementara itu, SVP Sekretariat Pelindo I, Imron Eryandy mengatakan pihaknya mencatat adanya peningkatan lalu lintas kapal, realisasi bongkar muat peti kemas, hingga arus penumpang pada kuartal pertama tahun 2020.

Meskipun begitu, ada tren penurunan penumpang dari bulan Januari hingga Maret akibat pandemi COVID-19. Kata dia, saat ini sejumlah terminal penumpang yang dikelola Pelindo 1 tetap beroperasi dengan layanan terbatas yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran COVID-19 sesuai dengan peraturan pemerintah.

"Pelindo 1 memastikan akan terus menjaga layanan operasional selama 24 jam dalam 7 hari sebagai wujud komitmen kami untuk menjaga kelancaran logistik Indonesia, khususnya di bagian barat Indonesia," ujar Imron.

Hal senada dikatakan Direktur Utama Pelindo II yang mengatakan telah menghentikan beberapa layanan terminal penumpang di pelabuhan yang dikelolanya. Namun, operasional dan layanan terminal barang di semua pelabuhan IPC akan tetap beroperasi. Kapal barang tetap bisa bersandar dan melakukan bongkar muat, baik di terminal peti kemas, terminal non peti kemas, maupun terminal multi purpose. Tak terkecuali melayani layanan ekspor-impor.

"Berhentinya sementara layanan di terminal penumpang di semua pelabuhan yang dikelola IPC bukan berarti operasionalnya ditutup. Sebab terminal penumpang tersebut masih bisa digunakan untuk transportasi yang dikecualikan, seperti operasional petugas TNI/Polri, tenaga kesehatan, atau kebutuhan logistik, sesuai aturan Permenhub nomor 25 tahun 2020 ini," ujar Arif.

"Tetap beroperasinya semua terminal barang di Pelabuhan IPC juga sejalan dengan aturan Permenhub tersebut, yang mengecualikan pelarangan bagi angkutan untuk kepentingan logistik," jelasnya.

Sementara menurut Direktur Utama Pelindo III Doso Agung, arus logistik yang melalui pelabuhan di bawah pengelolaan Pelindo III masih berjalan lancar sesuai target, bahkan ada kecenderungan mengalami peningkatan.

Pertumbuhan tersebut terjadi karena beberapa jurus relaksasi dan stimulus yang diberikan Pelindo III kepada pelaku logistik agar lebih bergairah untuk menggenjot kegiatan ekspor-impor dan domestik.

"Terjaganya kinerja positif jasa kepelabuhanan ini berkat komitmen Pelindo III bersama para pengusaha dalam upaya menjaga logistik. Di sisi lain, Pelindo III juga terus menjaga layanan operasional dengan tetap beroperasi selama 24 jam dalam 7 hari sebagai komitmen menjaga kelancaran logistik Indonesia sehingga pelayanan aktivitas kepelabuhanan tetap terlayani dengan baik," tegas Doso.

Lalu menurut Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi, kegiatan bongkar muat di pelabuhan yang dikelola Pelindo IV tidak terganggu walaupun ada treatment khusus untuk pencegahan COVID-19 bagi kapal-kapal yang akan sandar.

"Sebab kebutuhan logistik masyarakat tetap normal seperti biasa dan kita tetap harus menjaga kesehatan," tukasnya.

Kepala Kesekretariatan PELNI, Yahya Kuncoro menyampaikan perseroan masih tetap fokus pada pelaksanaan angkutan logistik mengingat adanya penghentian sementara terhadap kegiatan operasional angkutan penumpang sejak 24 April 2020, termasuk memaksimalkan kapal tol laut melalui sentra logistik Rumah Kita.

Kata dia, seluruh kapal penumpang milik PELNI tengah dipersiapkan untuk melakukan pengangkutan logistik guna memastikan kebutuhan bahan pokok di seluruh wilayah Indonesia dapat terpenuhi dan beberapa kapal kini telah berlayar.

Dalam hal transportasi logistik, Yahya menambahkan bahwa kapal penumpang PELNI memiliki kapasitas sebesar 50% yang dapat dimaksimalkan untuk mengangkut muatan kontainer, baik itu dry maupun reefer container, general cargo. Bahkan beberapa kapal mampu mengangkut kendaraan

Sementara itu, Ketua Indonesia National Shipowner Association (INSA) Carmelia Hartoto mengatakan pihaknya mengapresiasi kebijakan pemerintah bahwasanya sektor logistik tidak mengalami hambatan ataupun pembatasan.

"Sehingga walaupun jumlah kargo berkurang karena permintaan pengiriman yang berkurang, namun jadwal kapal-kapal kami, baik yang liner maupun yang ikut dalam program tol laut tetap berkomitmen mengangkut komoditas-komoditas logistik ke seluruh penjuru Nusantara," ujarnya.

"Sehingga kita juga patut bersyukur pasokan logistik, khususnya bahan pokok sangat terjamin dan tidak mengalami kelangkaan, meski kita tengah dalam kondisi di bawah kekhawatiran sebaran COVID-19," imbuhnya.

Kata dia, masyarakat tengah mengalami kondisi yang tidak biasa, karena dihadapkan pada pandemi COVID-19, yang bisa memicu terjadinya panic buying masyarakat, ditambah lagi suasana di Hari Raya Idul Fitri yang merupakan momentum tahunan saat permintaan pasokan barang masyarakat meningkat.

"Transportasi laut sebagai tulang punggung logistik nasional tetap beroperasi 24/7 mendistribusikan kegiatan logistik seluruh wilayah Indonesia, meski dalam kondisi yang tidak biasa seperti ini," ujar Carmelia.

"Kami juga memberikan apresiasi Kemenhub karena selalu menggandeng kami, selaku pelaku usaha di sektor transportasi logistik swasta nasional untuk sumbang ide dan saran sebelum mengeluarkan kebijakan. Kerja sama dan saling memberikan masukan, merupakan sinergi penting antara Kemenhub dengan swasta nasional untuk kelancaran distribusi logistik nasional," pungkasnya.

(mul/mpr)