Pesan Ketua Komisi III ke Polisi: Tetap Humanis Selama Adaptasi New Normal

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2015/12/29/5615c9e0-2994-42ff-aef9-6e6a436af3f0_169.jpg?w=700&q=90
Herman Herry. (Foto: Lamhot Aritonang)

Jakarta -

Pemerintah sedang mempersiapkan kebijakan new normal atau pelaksanaan protokol tatanan normal baru yang produktif. Ketua Komisi III DPR RI, Herman Herry mengingatkan aparat kepolisian tetap mengedepankan pendekatan humanis selama masa adaptasi new normal.

"Petugas kepolisian yang dikerahkan untuk adaptasi new normal ini fungsinya lebih kepada mengawasi penerapan protokol kesehatan sesuai PSBB. Tujuannya tak lain supaya masyarakat bisa segera betul-betul berdisiplin menerapkan pola pencegahan penyebaran COVID-19 sehingga kurva virus Corona bisa segera menurun. Dalam tugasnya di lapangan, aparat kepolisian harus mengedepankan pendekatan humanis," kata Herman kepada wartawan, Rabu (27/8/2020).

Herman mengatakan aparat kepolisian harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat. Anggota DPR dari Fraksi PDIP itu menyebut aparat kepolisian juga harus bisa menjaga agar protokol kesehatan tetap berjalan.

"Ingatkan dengan baik warga yang tidak mengenakan masker, awasi fasilitas publik agar orang yang berada di dalamnya tidak melebihi kapasitas aman, atur antrean agar sesuai prinsip jaga jarak aman, serta memberi edukasi kepada warga soal pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.

Selain itu, Herman mengingatkan pihak kepolisian untuk cermat dalam menempatkan personelnya. Sebagaimana diketahui, ada sekitar 240 ribu anggota Polri dan TNI akan diterjunkan pada fase persiapan new normal di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota.

"Polri harus cermat dalam mengatur kebutuhan personel yang diterjunkan untuk membantu persiapan new normal ini. Begitu pun dengan kebutuhan petugas yang dikerahkan ke lapangan, mesti betul-betul dicukupi," sebutnya.

Herman juga mewanti-wanti bahwa aparat kepolisian yang bertugas di lapangan akan menghadapi berbagai reaksi dari masyarakat. Walau begitu, sebut dia, aparat kepolisian jangan sampai terpancing.

"Bagaimana pun reaksi dari masyarakat, petugas kepolisian harus tetap berpegang pada profesionalisme. Petugas yang diturunkan ke lapangan harus betul-betul mencamkan bahwa fungsi mereka kali ini fokus pada fungsi edukasi," ucap Herman.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta penambahan pasukan di daerah yang kurva penyebaran Coronanya masih tinggi. Namun, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo menegaskan penambahan pasukan di daerah itu bukan untuk menakut-nakuti masyarakat.

"Melalui pendekatan pendekatan yang komunikatif artinya apa, kehadiran TNI dan Polri di tempat-tempat publik bukan untuk menimbulkan kekhawatiran, bukan untuk menimulkan ketakutan," sebut Doni seusai rapat terbatas dengan Jokowi.

(zak/fjp)