Pemkab Banyuwangi Kaji Berbagai Konsep New Normal
by Mohammad Ulil AlbabMerdeka.com - Tidak hanya sektor formal seperti pelayanan publik oleh pemerintah, konsep new normal di sektor swasta maupun sosial masyarakat sedang dikaji oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Konsep tersebut disiapkan seiring menunggu komando dari pemerintah pusat agar bisa produktif namun aman dari ancaman virus Corona (Covid-19).
Beberapa konsep new normal di sisi sosial yang sedang dikaji seperti kegiatan keagamaan yang harus menggunakan masker, jaga jarak dan cek suhu tubuh. Selain itu, sejumlah ide kreatif yang selaras dengan protokol kesehatan dalam melayani konsumen di sektor usaha.
"Saya sudah bertemu dengan NU, Muhammadiyah, pendeta kemarin, langkah apa yang disiapkan, saya minta mulai Minggu depan, ada tahlilan tapi new normal. Semua pakai masker, berjarak yang akan tahlilan dicek, agar ada model baru," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada sejumlah SKPD di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Rabu (27/5).
Selain itu, Anas juga menggali ide konsep new normal di sektor swasta kepada publik lewat akun resminya @azwaranas.a3. Pihaknya tertarik dengan konsep restoran yang ada di Thailand yang menyajikan tata ruang sajian berjarak dengan mengisi bagian tempat duduk kosong dengan boneka panda.
"Mari mulai pikirkan cara cara kreatif seperti sebuah restoran di Thailand, yang meletakkan boneka pandha untuk menemani pengunjung, sekaligus untuk memenuhi protokol kesehatan jaga jarak. Kapasitas kursi pengunjung harus dikurangi, kemudian secara kreatif diberi boneka panda," kata Anas.
Anas pun menawarkan konsep serupa namun bisa menggunakan boneka sesuai kearifan lokal budaya Banyuwangi.
"Kalau di Banyuwangi mungkin bisa menggunakan boneka kerbau, (cermin tradisi kebo keboan, penari gandrung, barong, atau apa lagi?," ujarnya.
Selain itu, Anas juga tertarik dengan konsep new normal sektor swasta seperti sebuah restoran bernama Mediamatic Eten Restaurant di Belanda yang menyajikan bilik bilik rumah kaca khusus buat pengunjung yang hanya berisi dua orang.
Menurutnya, era new normal merupakan tatanan kehidupan baru yang produktif sekaligus aman dari Covid-19. Konsep tersebut juga dinilai bukan pelonggaran aktivitas sosial seperti biasa.
"Ke depan pasti tiba waktunya, pemerintah pusat yang bakal memberi komando dengan tahapan tahapan. New normal bukan pelonggaran, namun menempatkan kesehatan dan kebersihan sebagai standar utama dan landasan untuk menopang produktivitas," paparnya.
Sementara itu, di sektor formal pelayanan publik, prosedur new normal sedang disiapkan di kantor kecamatan dan desa di Banyuwangi. Mulai dari ruang pelayanan harus didisinfeksi selesai jam kantor, petugas pelayanan wajib membersihkan diri dan berganti pakaian sebelum pulang. Kelengkapan alat penunjang juga wajib tersedia seperti pemindai suhu tubuh, sanitasi layak, masker, hingga pelindung diri bagi petugas.
"Intinya, kinerja petugas pelayanan publik tetap prima, tapi sekaligus protokol kesehatan diterapkan agar semuanya terhindar dari penyakit," katanya. [hhw]