Dinkes Solo Tolak Permohonan Surat Keterangan Rapid Test Pemudik
by Arie SunaryoMerdeka.com - Sejumlah kota terutama Jakarta dan sekitarnya memberikan syarat ketat bagi pemudik yang akan kembali. Diantaranya surat keterangan rapid test atau surat tes swab polymerase chain reaction (PCR). Di Solo, Dinas Kesehatan setempat mulai dibanjiri permohonan surat tersebut. Kedua surat tersebut akan digunakan untuk menerbitkan surat keterangan sehat,
"Dinas Kesehatan Solo menerima banyak permintaan rapid test dan PCR untuk mendapatkan surat keterangan sehat," ujar DKK Solo, Siti Wahyuningsih, Rabu (27/5).
Kendati demikian, pihaknya tidak akan melayani permintaan tersebut. Menurutnya rapid test dan tes PCR hanya diperuntukan bagi orang dalam pengawasan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan untuk tindak lanjut tracing.
"Kalau tujuannya untuk membuat surat keterangan sehat pemudik yang akan balik ke daerah perantauan kita tidak melayani. Silakan bikin mandiri di rumah sakit yang melayani," tegasnya.
Tak hanya DKK, seluruh puskesmas di Solo juga tidak melayani rapid test dan tes PCR. Menurutnya, puskesmas hanya bisa membuat surat keterangan sehat, tapi dengan syarat harus menyertakan hasil rapid test dan tes PCR yang dikeluarkan rumah sakit.
Sementara itu, untuk memutus penyebaran Covid-19, DKK Solo kembali melakukan rapid test massal. Kali ini rapid test menyasar Aparatur Sipil Negara (ASN), awak media, dan pimpinan muspida meliputi kapolresta Surakarta, Dandim 0735/Surakarta, Kemenag Solo, Wali Kota Solo, dan PN Solo.
"Hari ini ada sekitar 200 orang yang ikut rapid test massal, termasuk Wali Kota Solo dan Kapolresta Surakarta," terangnya.
Menurut Siti, rapid test menyasar pimpinan muspida ini karena mereka selama sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 sehingga rawan terpapar. Hasil rapid test tersebut baru diketahui Kamis (28/5).
Kapolresta Surakarta Kombes Andy Rifai yang ikut dalam kegiatan menyambut baik. Menurunya rapid test ini sebagai langkah baik dalam memutus penyebaran virus corona di Solo.
"Kami juga meminta pada anggota yang ada di lapangan khususnya bekerja di zona merah untuk ikut rapid test," kata Andy. [rhm]