Kasus Corona di India Tembus Angka 150 Ribu, 4.337 Orang Meninggal

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/20/d533adfb-3e01-47d3-8bd2-6855367962e2_169.jpeg?w=700&q=90
Lonjakan kasus Corona di India terjadi setelah banyak pekerja migran yang tiba dari kota-kota besar dengan menggunakan kereta dan bus khusus yang disediakan pemerintah (AP Photo/Aijaz Rahi)

New Delhi -

Kementerian Kesehatan India melaporkan bahwa total kasus virus Corona (COVID-19) di negara tersebut terus bertambah dan melampaui angka 150 ribu kasus. Jumlah korban meninggal akibat virus Corona di negara ini melebihi 4.300 orang.

Seperti dilansir kantor berita Xinhua News Agency dan Associated Press, Rabu (27/5/2020), data terbaru Kementerian Kesehatan India melaporkan 6.387 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Angka ini mencetak rekor sebagai lonjakan tertinggi dalam sehari.

Dengan demikian, total kasus virus Corona di India kini mencapai 151.767 kasus.

Dalam laporannya, Kementerian Kesehatan India juga menyebut adanya tambahan 170 kematian dalam sehari terakhir. "Hingga Rabu (27/5) pukul 08.00 waktu setempat, sedikitnya 4.337 kematian terkait virus Corona telah dicatat di negara ini," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan India.

Kementerian Kesehatan India juga melaporkan bahwa total 64.426 pasien telah dipulangkan dari rumah sakit, setelah kondisinya mengalami peningkatan dan dinyatakan sembuh dari virus Corona.

"Jumlah kasus aktif di negara ini sekarang mencapai 83.004 kasus," sebut pernyataan Kementerian Kesehatan India.

Pada Rabu (27/5) waktu setempat, India telah berada di bawah lockdown nasional selama 64 hari terakhir. Lockdown yang diberlakukan sejak 25 Maret lalu, telah diperpanjang hingga 31 Mei mendatang. Perpanjangan ini merupakan yang ketiga kali dilakukan pemerintah India.

Lonjakan kasus Corona ini terjadi saat pemerintah India mempersiapkan panduan untuk lockdown fase keempat. Peningkatan kasus dilaporkan terjadi di wilayah pinggiran bagian timur setelah banyak pekerja migran tiba dari kota-kota besar dengan menggunakan kereta khusus yang disediakan pemerintah.

(nvc/ita)