https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/01/17/890afbcd-8f3e-480f-bcb8-e49d95150c11_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Ilustrasi mata uang poundsterling (REUTERS/Benoit Tessier)

Dihantui Suku Bunga Negatif, Poundsterling Dekati Rp 18.000

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar poundsterling (GBP) melemah melawan rupiah pada perdagangan Rabu (27/5/2020) setelah melesat tajam pada Selasa kemarin. Mata uang negeri Ratu Elizabeth ini kembali mendekati Rp 18.000/GBP.

Pada pukul 19:39 WIB, GBP 1 setara Rp 18.005,96, poundsterling melemah 0,87% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sebelumnya, poundsterling berada di bawah level Rp 18.000/GBP, tetapi kemarin poundsterling melesat 1,56% sehingga kembali ke atasnya.

Poundsterling juga melemah melawan 0,45% melawan dolar AS pada hari ini ke US$ 1,2274.


Isu suku bunga negatif di Inggris terus berhembus sejak Wakil Gubernur BoE, Ben Broadbent, pada pertengahan Mei mengatakan ada kemungkinan suku bunga negatif akan diterapkan saat rapat dewan gubernur selanjutnya.

"Para komite pembuat kebijakan (Monetary Policy Committee/MPC) siap melakukan apapun yang diperlukan karena risiko kemerosotan ekonomi masih ada," kata Broadbent sebagaimana dilansir CNBC International.

"Ya, sangat mungkin pelonggaran moneter (suku bunga negatif) diperlukan saat itu," ujarnya.

Di tahun ini, BoE sudah memangkas suku bunga sebanyak 2 kali hingga ke rekor terendah sepanjang masa 0,1%. Kebijakan tersebut dilakukan untuk menambah likuiditas di pasar yang berisiko mengetat akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Selain memangkas suku bunga, BoE juga menggelontorkan program pembelian aset atau quantitative easing (QE) senilai 200 miliar poundsterling, sehingga total QE menjadi 645 miliar poundsterling.

Kepala ekonom BoE, Andi Haldane mencoba meredam spekulasi suku bunga negatif dengan mengatakan "masih dalam tahap reiview dan melihat alternatif lainnya". Meski demikian, para analis mengatakan sekali isu suku bunga negatif dilontarkan maka pasar tidak akan berpaling darinya.

"Ruang untuk menerapkan suku bunga negatif jelas diberikan oleh BoE sebelumnya sebelum secara eksplisit mencoba dikesampingkan," kata Derek Halpenny, kepala riset di MUFG, sebagaimana dilansir Reuters.

"Kami tidak melihat pernyataan Haldane kemarin sebagai sinyal suku bunga negatif tidak akan diterapkan," tambahnya. Halpenny mengatakan spekulasi suku bunga negatif membuatnya mengambil posisi short (jual) poundsterling melawan yen (GBP/JPY) dalam jangka pendek.

BoE baru akan mengadakan rapat dewan gubernur pada pertengahan bulan depan, dan suku bunga akan diumumkan pada 18 Juni.

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/pap)