https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/05/27/b66b42ff-5ed1-4af4-8ea5-2dca774e8125_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Dok. Telkom

Pelanggan Hingga Pendapatan Indihome Melesat di 2019

by

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebagai penyedia utama pada layanan broadband di Indonesia berencana memperkuat posisinya sebagai market leader pada domain digital connectivity melalui layanan berkualitas dan jangkauan terluas.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan pada 2019, Telkom Group berhasil mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 135,57 triliun dan laba bersih sebesar Rp 18,66 Triliun sepanjang 2019. Adapun salah satu pendorong dari pendapatan Telkom Group sepanjang 2019 yakni pada segmen consumer, yakni IndiHome.

Di segmen ini, IndiHome terus melanjutkan momentum positif dan menjadi pendorong pertumbuhan Perseroan. IndiHome mencatat kenaikan pendapatan signifikan sebesar 28,1% menjadi Rp 18,3 triliun. Jumlah pelanggan IndiHome tumbuh 37,2% jika dibanding akhir 2018 menjadi 7 juta pelanggan pada akhir 2019. Pencapaian ini semakin mengukuhkan IndiHome sebagai market leader bisnis fixed broadband di Indonesia. Profitabilitas IndiHome juga semakin baik dengan EBITDA margin mencapai 33,9%, mendekati standar profitabilitas global.


"Pencapaian sepanjang 2019 menunjukkan bahwa Telkom berada pada jalur yang tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company dan berkomitmen tinggi dengan memperkuat kapabilitas bisnis digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan pengalaman digital yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia," ungkap Ririek dalam siaran resminya, Rabu (27/05/2020).

Layanan konektivitas digital Telkom tersedia melalui jaringan serat optik backbone domestik Indonesia Digital Network yang telah terhubung dari Sabang hingga Merauke serta didukung sistem kabel laut internasional melalui keberadaan kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) milik Perseroan. Jaringan ini yang menghubungkan kabel bawah laut SEA-ME-WE5 dengan kabel bawah laut SEA-US menjadikan Perseroan sebagai Global Digital Hub sekaligus gerbang utama konektivitas digital yang menyediakan direct broadband connectivity antara kawasan Eropa, Asia, dan Amerika.

Sedangkan untuk fixed broadband mengingat penetrasinya di Indonesia masih cukup rendah yaitu kurang dari 15% dari populasi rumah tangga, Telkom optimistis bahwa permintaan akan layanan IndiHome masih akan tetap tinggi dalam beberapa tahun mendatang untuk memberikan layanan fixed broadband berkualitas tinggi, memenuhi kebutuhan internet sekaligus mendukung aneka layanan digital service yang menarik.

Total belanja modal Perseroan pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp 36,59 triliun atau 27,0% dari total pendapatan. Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk meningkatkan kapabilitas digital dengan terus membangun infrastruktur broadband yang meliputi BTS 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut dan terestrial, serta sebagian juga untuk keperluan bisnis menara.

Telkom melakukan antisipasi terhadap perkembangan industri yang disruptive saat ini melalui pengembangan 3 perspektif domain bisnis digital, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service. Sebagai sebagai penyedia utama pada layanan broadband di Indonesia, Telkom tetap terus memperkuat posisinya sebagai market leader pada domain digital connectivity melalui layanan berkualitas dan jangkauan terluas.

Telkom juga mengakselerasi domain digital platform dengan cara mengembangkan layanan data center & cloud mengarah pada smart platform sebagai enabler berbagai layanan dan solusi ICT. Selanjutnya produk-produk digital service akan dikembangkan secara selektif, termasuk melalui akuisisi maupun kemitraan yang didukung secara sinergis oleh digital platform dan digital connectivity.

"Kami sadari bahwa kondisi saat ini menjadi tantangan untuk semua pihak, tak terkecuali Telkom. Melalui berbagai segmen bisnis kami, Telkom terus berupaya untuk mengembangkan berbagai layanan digital berbasis smart platform seperti Cloud, Big Data dan IoT (Internet of Things) sesuai kebutuhan para pelanggan dalam upaya memberikan pengalaman terbaik. Kami berkeyakinan bahwa lini bisnis digital merupakan pendorong pertumbuhan bagi Telkom di masa mendatang," demikian jelas Ririek. (dob/dob)