Pinta Relawan Corona ke Masyarakat Sebagai Garda Terdepan: Sadar Jaga Diri

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/27/1a6ad29c-116d-4934-a3e6-534df2dd214e_169.jpeg?w=700&q=90
Foto: Relawan Corona non-medis, Vanessa Surya. (Screenshot YouTube BNPB).

Jakarta -

Salah seorang relawan Corona non-medis, Vanessa Surya mengatakan masyarakat lah yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam perang melawan virus Corona (COVID-19). Sementara, para relawan tenaga kesehatan (nakes) sebagai benteng pertahanan terakhirnya.

"Saya enggak sepakat dengan kata-kata nakes garda terdepan, enggak. Nakes itu seharusnya benteng pertahanan terakhir di mana masyarakat adalah garda terdepan untuk penanganan COVID ini," kata Vanessa melalui siaran langsung di YouTube BNPB, Rabu (27/5/2020).

Vanessa kemudian memberikan tips bagaimana agar masyarakat dapat menjadi garda terdepan. Dia mengatakan, kesadaran diri menjadi kunci utamanya. Masyarakat diperbolehkan untuk ke luar rumah apabila dirasa penting sekali, namun tetap harus menjaga diri.

"Gimana sih cara masyarakat jadi garda terdepan, pertama sadar diri. Sadar diri apa sih? keluar boleh. Saya selalu ngomong di Instagram di mana pun keluar boleh kalau penting. Tapi penting menurut masing-masing individu berbeda," ujarnya.

Vanessa menuturkan, saat hendak keluar rumah karena ada kepentingan, harus tetap menjaga jarak dengan orang lain. Selain menjaga jarak, juga harus mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum menyentuh hidung mulut dan mata.

"Selama keluar itu penting, tapi ingat ketika keluar jaga jarak aman dengan orang. Physical distancing, pakai masker, cuci tangan pake sabun setiap saat sebelum memegang mata mulut dan hidung," tuturnya.

Dia mengatakan, apabila hal-hal tersebut dipatuhi, masyarakat dapat memperkecil penularan virus Corona. Menurutnya kesadaran diri menjadi hal utama.

"Dengan demikian kita bisa memperkecil penularan COVID. Sadari itu, mau keluar silakan tapi sadari itu dulu," kata Vanessa

Vanessa juga menyinggung jumlah kasus positif Corona yang mencapai 20 ribu lebih. Dia mengatakan seharusnya masyarakat sudah memiliki kesadaran untuk menjaga diri dengan protokol kesehatan.

"Sebenarnya pertanyaan physical distancing menurut saya di tahap seperti ini, di tahap ini ketika kita sudah mencapai lebih dari 20 ribu kasus positif, seharusnya itu sudah menjadi kesadaran orang-orang yang tanpa perlu diingatkan lagi," ucapnya.

Vanessa menyampaikan, seharusnya dalam waktu beberapa bulan sejak Corona masuk ke Indonesia, masyarakat sudah bisa memahami bagaimana cara menjaga diri yang benar.

"Seharusnya kalau bisa berpikir, bisa memahami pentingnya physical distancing dan sebahaya apa nggak malah menjaga jarak nggak melakukan anjuran pemerintah si harusnya mereka udah paham ya Maret April Mei Juni, 4 bulan udah lebih dari cukup buat mereka belajar sebenarnya untuk masyarakat tahu bahwa COVID itu bisa kesebar dari sentuhan-sentuhan," tandas Vanessa.

(Kadek Melda Luxiana/elz)