5 Kesalahan Saat Menggunakan Test Pack Kehamilan
by Yuni Ayu Amidalink telah dicopy
Jakarta -
Kehamilan merupakan sesuatu yang ditunggu setiap pasangan menikah, terutama yang sangat mengharapkan kehadiran momongan. Nah, hanya saja, kadang wanita kerap tidak sadar bahwa dirinya hamil. Itu sebabnya perlu melakukan tes kehamilan.
Salah satu cara untuk melakukan tes kehamilan adalah dengan menggunakan alat test pack, Bunda. Disampaikan dr.Khanisyah Erza Gumilar, Sp.OG, dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, test pack atau alat tes kehamilan yang beredar di pasaran merupakan alat yang berfungsi mendeteksi seorang wanita hamil atau tidak. Penggunaannya pun sangat praktis dan memiliki akurasi tinggi.
"Sifat metode pemeriksaan ini adalah semi-kuantitatif, dengan mengukur kadar BHcG dalam air kencing. Disebut semi kuantitatif karena hasil akhir biasanya berupa positif hamil (dua garis) dan negatif (satu garis), walaupun sebenarnya nilai negatif dan positif adalah suatu rentangan atau range kadar BHcG yang mampu dideteksi oleh alat tersebut," tutur Erza, dikutip dari detikcom.
Erza tidak menampik bahwa tingkat akurasi test pack sangatlah tinggi, bahkan ada yang mengklaim mendekati 99 persen. Hanya saja, perlu diingat bahwa tanda pasti hamil adalah ditemukannya kantong kehamilan.
Lebih lanjut, berikut ini 5 kesalahan yang kerap terjadi saat menggunakan test pack kehamilan, dilansir Very Well Family.
1. Terlalu cepat melakukan test pack
Ini bisa jadi situasi yang sangat membingungkan, Bunda. Biasanya, kita harus menunggu sampai hari kita melewatkan menstruasi untuk kemudian melakukan tes kehamilan. Namun saat ini, banyak test pack di pasaran yang mengatakan valid, bahkan sebelum kita melewatkan menstruasi.
Masalahnya, tidak semua orang memiliki kadar hormon hCG yang sama dalam urine mereka. Ini adalah salah satu penyebab paling umum dari kesalahan melakukan tes kehamilan. Jika seperti ini, maka kesalahan bukan terletak pada alat, melainkan waktu melakukan pengecekan.
2. Tidak menunggu cukup lama untuk membaca hasil
Sebagian besar tes kehamilan di rumah disertai instruksi yang sangat eksplisit. Alat test pack ini akan memberi tahu kita jangka waktu harus menunggu untuk membaca hasil tes.
Saat urine mengalir melalui jendela indikator, mungkin terlihat seperti dua garis atau ada tanda plus. Ini bukan berarti bahwa kita hamil, melainkan artinya tes tersebut berhasil.
Yang harus kita lakukan adalah menunggu hingga akhir waktu yang diberikan dalam instruksi untuk membaca tes, biasanya satu atau dua menit. Gunakan pengatur waktu jika ingin hasil akurat.
3. Menunggu terlalu lama untuk membaca hasil
Menunggu terlalu lama ini merupakan kebalikan dari masalah sebelumnya. Ini biasanya terjadi paling sering saat melakukan tes pertama di pagi hari. Biasanya instruksi akan memberi tahu bahwa kesempatan untuk membaca tes adalah sekitar lima menit.
Setelah titik ini, tes bisa terus bekerja dan mungkin terlihat seperti positif lemah. Namun sebenarnya, tidak ada hCG terdeteksi dalam urine. Biasanya kalau sudah terlalu lama, hasilnya pun tidak akurat, Bunda.
4. Tidak percaya hasil tes positif
Sebenarnya sangat sedikit contoh di mana tesĀ kehamilan positif salah. Penyebab paling umum dari kesalahan tes kehamilan adalah karena kesalahan pengguna dan bukan alat tes itu sendiri. Kalau mendapati tes kehamilan positif, kita harus menganggap kita hamil dan bertindaklah secara sesuai.
Jika hasil positif tapi ternyata tidak hamil, kemungkinan besar Bunda mengalami kehamilan kimiawi atau keguguran sangat dini. Kehamilan kimiawi mampu menghasilkan hCG cukup untuk mengubah tes kehamilan jadi positif, tapi setelahnya bisa saja keguguran terjadi tidak lama kemudian.
5. Tidak menindaklanjuti tes negatif
Jika Bunda menerima hasil negatif, lalu telat haid, Bunda perlu melakukan tes ulang. Alasannya, bisa jadi tubuh memerlukan waktu untuk menghasilkan jumlah hCG yang terdeteksi dalam urine. Ini artinya, tes negatif belum tentu negatif. Mungkin hanya terlalu dini untuk tes tersebut jadi positif.
Simak juga cara aman cegah kehamilan untuk ibu menyusui dalam video ini: