Strategi Bank Beroperasi dengan Skema New Normal

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2017/02/22/0cf52d9c-2e72-4cdd-b16f-f425ad5359b1_169.jpg?w=700&q=80
Jahja Setiaatmadja adalah Presiden Direktur BCA (Foto: Grandyos Zafna)

Jakarta -

Pemerintah mulai menjalankan skema new normal untuk sebagai langkah lanjutan usai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilakukan.

Menanggapi hal tersebut Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan saat ini perseroan telah mempelajari banyak hal terkait pengaturan kerja di kondisi new normal.

"Yang namanya bank tidak mungkin 100% bisa work from home 40-50% karyawan kita masih harus tetap buka (kantor) dan tidak bisa semua WFH," kata Jahja dalam video conference, Rabu (27/5/2020).

Dia mengungkapkan, agar perusahaan bisa berjalan di situasi ini BCA menerapkan phisycal distancing antar karyawan dan nasabah yang datang ke cabang.

Kemudian setiap kantor selalu menyediakan handsanitizer, masker dan alat pengukur suhu untuk mendukung skema new normal.

Jahja menyebutkan BCA juga memaksimalkan peran layanan electronic channel seperti mobile banking dan internet banking.

Bank Digital BCA

Direktur BCA Vera Eve Lim mengungkapkan perseroan juga siap untuk melakukan soft opening Bank Digital BCA yakni pergantian nama Bank Royal yang sebelumnya dibeli oleh perseroan.

"Bank Digital BCA rencananya di semester kedua. Soft opening internal dulu untuk aplikasi-aplikasi yang kita siapkan saat ini," jelas dia.

Tahun lalu BCA menyuntikan modal untuk anak usaha Rp 1 triliun yakni untuk BCA Syariah dan Rp 1 triliun untuk Bank Royal.

Simak Video " Ini Aturan New Normal bagi Karyawan"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/dna)