Pemprov DKI akan Buka Tempat Hiburan dan Wisata Secara Bertahap Setelah PSBB Berakhir

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/05/27/1181001/670x335/pemprov-dki-akan-buka-tempat-hiburan-dan-wisata-secara-bertahap-setelah-psbb-berakhir.jpg
Ancol sepi pengunjung. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia menyatakan sejumlah lokasi wisata dan tempat hiburan akan mulai beroperasi setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir.

Dia mengatakan saat ini pihaknya juga masih menunggu arahan dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta.

"Wewenang untuk pelonggaran PSBB itu adanya di tim gugus covid. Dia yang menetapkan itu, karena mereka punya acuan kapan boleh dibuka atau tidaknya," kata Cucu saat dihubungi, Senin (27/5).

Cucu menjelaskan bila ada perkembangan positif dari PSBB, tempat wisata dan hiburan akan dibuka secara bertahap. Saat ini pihaknya tengah membahas terkait aturan protokol kesehatan pencegahan virus corona atau Covid-19 di lokasi wisata.

"Mereka harus punya protokol Covid buat masing-masing tempat wisata. Itu yang lagi dibahas," ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Pemprov DKI Jakarta belum menentukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akan di perpanjang atau tidak. Sebab PSBB fase tiga akan berakhir pada 4 Juni 2020.

Karena hal itu, dia menyatakan belum adanya peraturan adanya jadwal pengoperasian pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta.

"Jadi kalau saat ini ada yang mengatakan mal akan buka tanggal 5 Juni itu imajinasi, itu fiksi. Karena belum ada aturan mana pun yang mengatakan PSBB diakhiri," kata Anies usai peninjauan di Km 47 Tol Jakarta-Cikampek, Selasa (26/5).

Dia menyatakan saat ini sejumlah ahli tengah mengumpulkan data yang ada. Hasil tersebut akan menjadi landasan perpanjangan atau berakhirnya PSBB Jakarta.

"Jadi yang menentukan PSBB ini diperpanjang atau tidak itu sebenarnya bukan pemerintah bukan parah ahli yang menentukan adalah perilaku seluruh masyarakat di wilayah PSBB," ucapnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan apapun hasilnya akan disampaikan kepada masyarakat. Bila masyarakat tidak mematuhi aturan yang telah ditetapkan, akan ada kemungkinan PSBB Jakarta dapat diperpanjang.

Reporter: Ika Defianti

Sumber: Liputan6.com [bal]