https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/05/26/e01146da-dd17-46de-8cdc-6285b7fadf7c_169.jpeg?w=1280&q=90
Menarik Dicoba Bunda, Tips Menanam Pare di Dalam Pot/ Foto: Getty Images/iStockphoto/feellife

Menarik Dicoba Bunda, Tips Menanam Pare di Dalam Pot

by

link telah dicopy
Jakarta -

Pare adalah salah satu jenis sayur yang cukup digemari masyarakat walaupun rasanya pahit. Meski rasanya pahit, pare memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, lho. Dilansir Healthline, pare kaya akan vitamin C, vitamin A, folat, kalium, seng, dan zat besi.

Pare juga mengandung senyawa antioksidan yang sangat kuat sehingga membantu melindungi sel dari kerusakan. Nilai tambahnya, pare juga rendah kalori namun tinggi serat, Bunda.

Fakta menarik lainnya dari pare bahwa media tanamnya pun enggak sulit. Pare tidak membutuhkan lahan luas untuk bisa tumbuh. Jika Bunda ingin mencoba menanam sendiri di dalam pot, berikut tipsnya dilansir laman resmi Cybex Kementan RI:

1. Cara menanam pare

Metode yang digunakan untuk menanam pare terbilang cukup mudah untuk ibu rumah tangga. Bahkan hanya menggunakan lahan pot saja, Bunda sudah dapat membudidayakan pare. Berikut alat, bahan, dan cara kerja menanam pare.

a. Alat dan bahan

buah pare yang sudah matang
pot ukuran sedang
cetok
air
media tanam
bambu
kawat dan tali

b. Cara kerja

Ambil bijiĀ pare dari dalam buah pare dengan cara membelah buah pare. Buah pare yang sudah matang umumnya berwarna hijau kekuningan dan bijinya berwarna kemerahan.

Siapkan media tanam. Bunda dapat membeli media tanam yang sudah jadi atau membuat sendiri. Jika ingin membuat media tanam sendiri, caranya adalah dengan mencampurkan tanah dengan pupuk kompos dengan perbandingan 3 : 1. Campurkan tanah dan pupuk kompos secara merata.

Masukkan media tanam yang telah dibuat ke dalam pot berukuran sedang yang sudah disiapkan. Buat lubang sedalam 3 - 5 cm di media tanam yang sudah dibuat untuk lubang tanam biji pare. Masukkan biji pare ke dalam lubang tanam tersebut, dan tutup kembali dengan media tanam.

Perlu Bunda perhatikan, bahwa media tanam yang digunakan tidak perlu dipadatkan. Lakukan penyiraman tanaman secukupnya. Letakkan pot di tempat yang tidak terlalu panas, namun masih cukup terkena sinar matahari.

2. Cara menyiram tanaman pare

Selama satu minggu, biarkan saja tanaman pare tanpa penyiraman. Setelah berusia satu minggu setelah masa tanam, lakukan penyiraman secara secukupnya. rajin-rajinlah memeriksa media tanam.

Jika media tanam kering, segera lakukan penyiraman. Hati-hati saat melakukan penyiraman, pastikan bahwa penyiraman tidak merusak batang tanaman yang masih sangat lunak ya, Bunda.

Setelah tanaman pare tumbuh sekitar 15 cm, lakukan penyiraman setiap hari. tanaman pare termasuk jenis tanaman yang suka terhadap air, jadi pastikan media tanam pare selalu lembap.

Tanaman pare mulai tumbuh tinggi harus terus diberi pasokan air karena tanaman ini cenderung menyukai tanah yang lembap.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/26/ba708a5d-a863-487a-a315-a2fef4ddf8cd_169.jpeg?w=1280
Pare/ Foto: Getty Images/iStockphoto/feellife

3. Cara merawat tanaman pare yang sudah tumbuh

Setelah tinggi batang mencapai 25 cm, siapkan sandaran yang terbuat dari kayu, kawat, dan tali. Sandaran ini berfungsi sebagai penopang dan tempat merambatnya tanaman pare. Tanaman pare yang tumbuh lebih tinggi harus diberi topangan untuk mendukung rambatannya.

Tanaman pare mulai berbunga saat tanaman berusia kira-kira 3 bulan setelah masa tanam. Dalam rentang waktu kurang lebih 1 - 2 minggu setelah berbunga, tanaman pare akan segera berbuah.

Saat tanaman berbuah, tanaman pare akan lebih rentan terhadap serangan penyakit dan hama. Hama yang biasanya menyerang adalah ulat, kumbang, kepik, lembing, lalat buah, siput, yang dapat menyebabkan penyakit seperti embun tepung, antraktosa, layu daun, dan layu batang.

Saat seperti itu, sebaiknya Bunda gunakan pestisida untuk membasmi hama tersebut. Pastikan untuk menggunakan pestisida organik, agar tanaman pare tidak terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia berbahaya yang biasanya dicampurkan pada pestisida buatan.

4. Proses pemanenan pare

Sebaiknya lakukan pemanenan pada buah pare yang belum terlalu matang dan memiliki warna yang masih hijau. Hal ini karena pare yang banyak disukai untuk konsumsi makanan adalah pare yang masih setengah matang, teksturnya lebih renyah. Proses pemanenan masih dapat dilakukan hingga 3 bulan setelah masa panen pertama.

Bagaimana? Mudah dilakukan di rumah kan, Bunda?

Simak juga tips menyemai tomat secara langsung di kebun:

[Gambas:Video Haibunda]

(aci/som)
link telah dicopy