https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/05/03/ee16cfa4-c083-4c3d-a752-f1b0698aa948_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Virus Corona (NIAID-RML via AP, File)

Awas! Covid-19 Banyak Makan Pasien Berpenyakit Hipertensi

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Orang dengan penyakit penyerta menjadi kelompok yang rentan terhadap paparan virus corona, diantaranya adalah orang dengan penyakit darah tinggi alias hipertensi.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan kelompok masyarakat yang memiliki komorbid paling tinggi terpapar adalah Penderita hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis, gangguan napas lainnya, penyakit ginjal, asma, kanker, TBC, penyakit hati dan gangguan imun.

"Ini adalah kondisi penyerta positif Covid berturut-turut dari mulai hipertensi yang tertinggi," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/6/2020).


Menurutnya, ini adalah data-data yang telah dikumpulkan oleh gugus tugas di bawah pimpinan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Prof. drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., PhD. Data tersebut berasal dari daerah sehingga diharapkan bisa menjadi pedoman bagi masyarakat khususnya kelompok rentan agar bisa menjaga diri.

"Kami juga tadi malam sudah menghimbau kepada para dokter, para pimpinan rumah sakit di wilayah Jabodetabek untuk mengingatkan pasien pasien mereka yang memiliki komorbid tertentu sehingga di satu sisi kita bisa menyelamatkan warga negara kita lebih banyak lagi, di satu sisi juga kita bisa mendorong aktivitas masyarakat dengan risiko yang sekecil mungkin," terangnya.

Adapun berdasarkan data pula, antara pria dan wanita yang terpapar Covid-19, jumlah korban laki-laki memiliki persentase yang lebih tinggi. Persentasenya yaitu 63,30% untuk laki-laki sementara wanita 36,70%.

Dia menegaskan, tim selalu berkomitmen untuk bekerja lebih keras dan lebih giat agar masyarakat tidak terpapar Covid-19, tetapi juga tidak terkapar oleh PHK. Dia juga mengatakan akan tetap meningkatkan pelayanan kesehatan di seluruh daerah bersama dengan Bapak Menteri Kesehatan.

"Yang sehat tetap sehat yang kurang sehat dan sakit diobati sampai sembuh," pungkasnya. (dob/dob)