Sudah 72.000 Nasabah BCA Dapat Keringanan Kredit

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2016/03/08/aa0ab687-3a1a-4fd4-a2e4-8fd385003acb_169.jpg?w=700&q=80
Foto: Ari Saputra

Jakarta -

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah memproses restrukturisasi debitur yang terdampak COVID-19 sekitar Rp 65 triliun - Rp 82,6 triliun hingga pertengahan Mei 2020.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan angka ini setara dengan 10% - 14% dari keseluruhan portofolio kredit yang berasal dari sekitar 72.000 debitur atau 10% dari total debitur seluruh segmen.

Menurut dia upaya ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam mendukung kelanjutan usaha pelaku bisnis dan perekonomian nasional.

"BCA melihat ada potensi peningkatan jumlah restrukturisasi kredit beberapa bulan ke depan hingga sekitar 20-30% dari total kredit yang berasal dari 250.000 - 300.000 debitur," kata Jahja dalam video conference, Rabu (27/5/2020).

Jahja mengatakan Per Maret 2020, portofolio kredit Bank Rp612,2 triliun tumbuh 12,3% YoY.

"Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh kredit korporasi Rp260,4 triliun naik 25,4%. Kemudian kredit UKM menjadi Rp 191,2 triliun atau naik 5%," ujarnya.

Untuk kredit konsumer tercatat Rp 154,9 triliun tumbuh 3%. Ini sejalan dengan tren pertumbuhan pembelian rumah dan otomotif yang melambat.

Pada segmen kredit konsumer seperti KPR tercatat Rp 92,5 triliun tumbuh 7%. Kemudian kredit kendaraan bermotor (KKB) Rp 47,2 triliun turun 2,1%. Outstanding kartu kredit Rp 12,4 triliun turun 3,7%.

Pada periode yang sama, pembiayaan Syariah menjadi Rp5,7 triliun meningkat 19,8% YoY. Dari perspektif Sustainable Finance, portofolio pembiayaan untuk kegiatan usaha berbasis lingkungan mencapai Rp118,6 triliun pada akhir Maret 2020, tumbuh 17.% YoY.

Simak Video "BCA Expoversary Cara Millenials Wujudkan Punya Rumah Murah"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/dna)