https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2019/08/16/2019_08_16-13_31_42_f2a93fca9c85e254694e0f7bbb2c9768_960x640_thumb.jpg
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Bappenas mencatat, uji spesimen Covid-19 di DKI Jakarta tekah sesuai syarat badan kesehatan dunia atau WHO.Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA

Bappenas Klaim Uji Spesimen Corona di DKI Jakarta Sesuai Syarat WHO

Untuk pemeriksaan di luar Jakarta, dia mencatat setidaknya sudah ada sebanyak 140 ribu spesimen dari total 256 ribu.

by

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Manoarfa mengatakan kapasitas uji spesimen virus corona di DKI Jakarta telah mencapai angka 3.100 per hari. Jumlah tersebut dinilai sudah sesuai ketentuan organisasi kesehatan dunia atau WHO.

WHO menyatakan, idealnya  pemeriksaan spesimen minimal 1 orang per 1.000 penduduk setiap minggu atau 1.000 orang per satu juta penduduk. Jika di Jakarta terdapat sekitar 10 juta penduduk, seharusnya kapasitas tes bisa mencapai 10.000 orang per minggu.

"Realitanya di Jakarta yang sudah dites  sekitar 132 ribu. Jadi sama dengan kapasitas 3.100 per hari," kata Suharso usai menggelar Rapat Terbatas virtual dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Rabu (27/5).

(Baca: Sambut New Normal, Jokowi Tagih Target Uji Spesimen 10 Ribu/Hari)

Angka tersebut didapatkan berdasarkan tes yang dilakukan selama 12 minggu terakhir atau sejak 2 Maret 2020. 

Adapun data ini mengacu pada laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang telah diolah. Hingga Selasa, (26/5) sebanyak 256 ribu spesimen secara nasional telah diperiksa dengan hasil 23.165 orang dinyatakan positif Covid-19.  

Sementara untuk pemeriksaan di luar Jakarta, dia mencatat setidaknya sudah ada sebanyak 140 ribu spesimen dari total 256 ribu. Adapun saat ini, pemerintah tengah melakukan peningkatan uji spesimen secara nasional. 

"Sisanya 140 ribu spesimen itu tesnya di luar Jakarta. Ini yang ingin kita kejar supaya jumlah tesnya memenuhi syarat WHO," kata dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menagih target peningkatan uji spesimen kepada Gugus Tugas dan Kementerian Kesehatan menjadi 10 ribu per hari. Pasalnya, uji spesimen menggunakan metode polymerase chain reaction atau PCR yang ada saat ini masih jauh dari target.

"Saya minta target uji spesimen 10 ribu per hari yang sudah diberikan target beberapa bulan yang lalu untuk dikejar sehingga ada sebuah kecepatan," kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas Percepatan Penanganan Covid-19 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/5).

(Baca: Bertambah 526 Kasus Baru, Total Positif Corona RI Capai 22.271 Kasus)

Target pengujian 10 ribu spesimen per hari telah ditetapkan Jokowi sejak 11 Mei 2020. Pada saat itu kemampuan uji PCR baru mencapai 4.000-5.000 spesimen tiap harinya secara nasional. 

Atas dasar itu, Presiden menginginkan adanya perbaikan terkait pengujian spesimen corona dengan metode PCR. Dia meminta agar seluruh laboratorium yang menjadi rujukan pengujian spesimen corona dimaksimalkan.

Sejauh ini ada 104 laboratorium yang masuk dalam jaringan pemeriksaan corona. Hanya saja, baru setengah dari jumlah tersebut yang sudah melakukan pengujian spesimen corona dengan PCR. 

 

Video Pilihan