Tanda Produk Makeup Kedaluwarsa, Berisiko Jika Dipakai Lagi
by Antara, Mila NovitaTEMPO.CO, Jakarta - Selama social distancing, Anda mungkin jarang menggunakan makeup. Akibatnya, sebagian makeup yang Anda simpan itu mungkin sudah kedaluwarsa.
Kosmetik yang sudah kedaluwarsa harus dibuang dan tidak boleh lagi digunakan karena banyak bakteri yang tinggal dan berkembang biak dalamnya. Bila kosmetik kadaluarsa ini tetap Anda gunakan, alih-alih tampil menarik, Anda malah akan mengalami masalah kulit seperti timbul jerawat, iritasi, noda hitam hingga infeksi mata.
Kendati demikian, bagaimana cara mengetahui apakah kosmetik sudah kedaluwarsa atau belum? Pasalnya, tidak seperti makanan, tanggal penggunaan pada kosmetik Anda bergantung pada hari pertama Anda menggunakannya, bukan tanggal pembelian.
Berikut ini adalah cara untuk mengetahui apakah produk kosmetik favorit Anda masih dapat digunakan atau sudah kedaluwarsa.
1. Alas bedak (foundation)
Usia alas bedak atau foundation bergantung pada dasar kandungan yang terdapat di dalamnya. Alas bedak berbahan dasar air biasanya, masih boleh digunakan hingga 12 bulan setelah pertama kali dibuka.
Sementara alas bedak berbahan dasar minyak masih boleh digunakan hingga 18 bulan setelah pertama kali dibuka. Hal ini disebabkan karena minyak adalah bahan pengawet alami untuk kosmetik.
Tanda bila alas bedak sudah kadaluarsa adalah, ketika kandungan minyak di dalamnya mulai mengambang dan konsistensinya jauh lebih kental daripada sebelumnya. Kondisi ini akan menyebabkan alas bedak sulit untuk dibaurkan, lebih lengket dan dapat menyebabkan jerawat hingga iritasi.
2. Perona pipi (blush on), eye shadow, bedak dan bronzer
Kosmetik bubuk seperti ini memiliki batas waktu penggunaannya 18 bulan setelah pertama kali dibuka. Produk bubuk pada dasarnya tidak mengandung air, sehingga sulit bagi bakteri untuk berkembang biak.
Kendati demikian produk kosmetik bubuk ini biasanya dilengkapi dengan kandungan minyak mineral, aloe vera, hingga ekstrak teh hijau. Minyak inilah yang akan menjadi indikator ketika kosmetik Anda sudah kadaluarsa.
Ketika kedaluarsa, kandungan minyak di dalam kosmetik bubuk ini akan menjadikan produk makeup semakin keras dan sulit untuk diaplikasikan. Pun ketika diaplikasikan ke kulit, yang muncul adalah warna yang kusam menyerupai abu-abu karena pigmentasinya sudah mengalami oksidasi yang parah.
3. Maskara
Usia maskara adalah 3 bulan sejak pertama kali dibuka bila pemakaian setiap hari, dan enam bulan bila jarang dikenakan. Maskara adalah salah satu kosmetik cair yang menjadi tempat tubuh kembang bakteri.
Bakteri pada dasarnya juga bersarang di bulu mata Anda, dan kuman-kuman ini dengan mudah berpindah ke maskara lewat kuas maskara yang disapukan ke bulu mata. Tanda bila maskara sudah kadaluarsa adalah, baunya menjadi aneh dan lebih sulit untuk diaplikasikan.
Buang maskara Anda bila sudah dibuka lebih dari enam bulan. Menyedihkan memang bila melihat kosmetik kesayangan dibuang, tapi lebih menyedihkan bila mata Anda terkena iritasi akibat maskara kadaluarsa.
4. Eyeliner
Eyeliner cair hanya boleh digunakan tiga bulan setelah pertama kali dibuka. Sama seperti maskara, eyeliner cair banyak mengandung bakteri akibat konsistensinya yang basah. Buang eyeliner cair Anda bila mata terasa pedih ketika menggunakannya.
Sementara itu, eyeliner pensil memiliki rentang usia pemakaian yang lebih panjang yaitu hingga tiga tahun. Hal ini karena bahan dasar bubuk yang digunakan tidak mengandung air, belum lagi ketika Anda rajin meraut eyeliner pensil maka bakteri yang menempel di ujung eyeliner juga akan ikut terbuang.
Eyeliner pensil Anda harus segera dibuang bila muncul bercak putih (jamur) yang tidak hilang meski sudah diraut.
5. Lipstik dan lipgloss
Lipstik adalah produk kosmetik yang tidak menyimpan banyak bakteri, sehingga dapat digunakan selama 12 hingga 18 bulan. Meskipun lipstik dan lipgloss menggunakan paraben, minyak esensial dan vitamin sebagai bahan pengawet, tetap saja lipstik akan mulai rusak satu tahun setelah pertama kali dibuka.
Buang lipstik Anda bila sudah mengeluarkan bau yang aneh, kehilangan kelembabannya (menjadi kering pada lipstik cair), dan teksturnya menjadi berpasir.