https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/05/21/a279a412-0043-4316-b42c-60d618540fb4_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Korea Selatan membuka kembali kegiatan belajar ditengah pandemi COVID-19. AP/Kim Jun-beom

New Normal di Korsel! Kluster Baru Muncul, Kasus Baru Naik

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Angka kasus terjangkit COVID-19 diĀ Korea Selatan kembali meningkat. Sebanyak 40 kasus muncul melalui cluster baru dari gudang e-commerce Coupang di Bucheon, sebelah barat kota Seoul pada Rabu (27/4/2020).

Wakil Menteri Kesehatan Korsel, Kim Gang-lip yang mengumumkan angka tersebut mengatakan sebagian besar infeksi baru muncul di daerah metropolitan Seoul yang padat penduduk.

Angka tersebut juga menjadi peningkatan terbesar kedua sejak 53 kasus infeksi pada 8 April lalu. Selama tujuh minggu terakhir, Korsel memang tidak memiliki penambahan kasus baru.

"Diduga bahwa peraturan dasar (pencegahan COVID-19) tidak ditegakkan di gudang," ujar Kim, dikutip dari AFP. "Jika aturan karantina tidak diterapkan di tempat kerja, itu dapat menyebabkan hasil yang mengerikan dari infeksi massal."

Dengan bertambahnya angka terjangkit, Korsel kini memiliki 11,265 kasus positif. Menurut data Worldometers, ada 269 kematian dan 10.295 pasien berhasil sembuh sejauh ini.

Korsel sudah melonggarkan aturan jarak sosial, dan kembali membuka ruang dan fasilitas publik seperti museum dan gereja. Sementara beberapa cabang olahraga profesional, seperti baseball dan sepak bola sudah dapat memulai musim baru awal bulan ini tanpa penggemar.

Selain itu, lebih dari dua juta siswa kembali masuk sekolah pada Rabu, sebagai bagian dari pembukaan kembali sekolah secara bertahap.

Namun beberapa sekolah menengah dipaksa untuk mengembalikan murid tidak lama setelah melanjutkan kelas minggu lalu. Karena adanya kekhawatiran akan kasus virus baru di lingkungan mereka.

Korsel merupakan negara di luar China Daratan yang memiliki kasus terjangkit terbanyak dengan penyebaran yang masif. Walaupun begitu, negeri ginseng tersebut tidak pernah memberlakukan aturan kuncian (lockdown) secara nasional, dan hanya melakukan aturan jarak sosial yang ketat sejak Maret.

Keberhasilan Korsel dalam menekan angka penyebaran didukung oleh program "jejak, tes, dan pengobatan" yang luas atau pengetesan massal skala nasional.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)