Diduga Tertular dari Rekan Kerja, 5 Tenaga Medis di Probolinggo Positif Corona
by Ya'cob BillioctaMerdeka.com - Lima tenaga medis di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19). Jumlah ini menambah daftar tenaga medis yang terpapar corona di kabupaten setempat menjadi 21 orang. Sumber penularan di antara mereka diduga berasal dari kontak erat dengan tenaga kesehatan sebelumnya yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga masuk dalam penularan horizontal.
"Tambahan lima orang terkonfirmasi positif Covid-19 itu sebenarnya warga Kota Probolinggo, namun mereka bertugas di Kabupaten Probolinggo," kata Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Anang Budi Yoelijanto kepada wartawan, Rabu (27/5).
Sebelumnya sebanyak 16 tenaga medis dan pegawai rumah sakit di Kabupaten Probolinggo terkonfirmasi positif Covid-19. "Semula lima tenaga kesehatan itu sudah dimasukkan dalam data warga yang terpapar Covid-19 di Kota Probolinggo, kemudian dialihkan ke Kabupaten Probolinggo," tuturnya.
Kelima orang tersebut kemudian dicatat ke dalam kasus Kabupaten Probolinggo. "Sebenarnya dalam aturannya berdasarkan tempat tinggal atau domisili, tetapi karena mereka bekerja di Kabupaten Probolinggo, maka kami terima dan selanjutnya alamatnya dimasukkan di RSUD Tongas," katanya.
Kelima orang terkonfirmasi positif Covid-19 itu masuk dalam klaster tenaga kesehatan terdiri dari tiga orang dari RSUD Tongas, satu orang dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan satu orang dari Puskesmas Wangkal.
"Alhamdulillah, kelima orang itu dalam keadaan sehat walafiat dan saat ini sudah menjalani isolasi di rumah pengawasan Kabupaten Probolinggo dengan pengawasan ketat dari tim medis Kabupaten Probolinggo," ujarnya.
Sementara dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan Puskesmas Wangkal, masih belum tahu sumber penularannya, tetapi sepertinya masuk dalam penularan horizontal karena tidak bisa dilacak dari mana.
"Bisa saja penularannya melalui antar-rekan kerja yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya dan sebelumnya juga sudah pernah dilakukan tracking terhadap orang-orang tersebut," katanya.
Terkait dengan banyaknya tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 di Probolinggo, Anang mengatakan pihaknya selalu mengingatkan kepada semua pimpinannya, direktur atau semua kepala puskesmas untuk melaksanakan protokol-protokol pemeriksaan, namun itu tidak menutup kemungkinan karena komunikasi-komunikasi di luar pekerjaan.
"Kami selalu menyampaikan protokol kesehatan harus dilakukan secara tertib di rumah tangga dalam aktivitas sehari-hari, sehingga tidak hanya di pekerjaan," ujarnya.
Menurutnya bisa saja para tenaga kesehatan itu dapat tertular virus Corona selama beraktivitas sehari-hari, artinya aktifitas dengan teman sekerja dan bisa saja itu bukan dari risiko pekerjaan, tapi karena kontak-kontak dengan teman kerja dan teman di rumah. [cob]