Banjir di Samarinda, Pemprov Kaltim Akan Evaluasi Tambang Batu Bara

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/27/19f8aba2-8e7e-443e-b488-2203fdf30531_169.jpeg?w=700&q=90
Foto: Suriyatman/detikcom

Samarinda -

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi angkat bicara terkait penanggulangan banjir di Kota Samarinda. Pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap tambang-tambang batu bara.

"Kita akan lakukan evaluasi terhadap tambang-tambang (batu bara) yang ada di Kota Samarinda khususnya yang ada di wilayah utara Kota Samarinda, kita akan teliti RPUL-nya kalau perlu kita tidak akan keluarkan izin jika mereka tidak perbaiki lingkungan," kata Hadi Mulyadi, Selasa (26/5/2020).

Hadi mengatakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berencana melakukan pengerukan sungai Karang Mumus. Namun anggaran untuk pengerukan sungai terbentur dengan penanganan COVID-19 di Samarinda.

"Program itu tidak bisa berjalan karena digunakan untuk penanggulangan COVID-19, kita tahu semua peralatan medis untuk penanggulangan COVID harganya sangat mahal, sementara anggaran kita fokuskan disana," kata Hadi.

Namun, Pemprov Kaltim masih berupaya melakukan pengurukan sungai tahun ini. "Kita juga sudah mempelajari siklus tahunan datangnya banjir, nanti kita akan minta perusahaan batu bara untuk berhenti beroperasi jelang musim hujan," jelasnya.

Banjir Samarinda menjadi perhatian serius Hadi Mulyadi dihari pertama kerja setelah libur lebaran. Hadi melakukan peninjauan ke sejumlah titik banjir.

Hadi menyempatkan diri untuk berdialog dengan masyarakat. Ia memastikan jajarannya akan dikerahkan untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah.

"Saya melihat ketulusan yang luar biasa dari para petugas dan relawan. Saya juga merasakan betapa sulitnya warga yang menjadi korban banjir ini. Sekarang, waktunya untuk saling membantu, bukan saling menghujat," kata Hadi

(isa/isa)