https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/05/26/68771d68-d63e-4e7e-b260-eb43c35ae5ce_169.png?w=715&q=90
Foto: Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto (Youtube BNPB Indonesia)

Corona RI 27 Mei: 23.851 Positif, 6.057 Sembuh, 1.473 Wafat

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah pasien positif virus corona (COVID-19) menembus 23.851 orang hingga pada Rabu (27/5/2020) pukul 12.00 WIB. Jumlah tersebut bertambah 686 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Sementara itu jumlah pasien sembuh meningkat 180 orang sehingga menjadi 6.057 orang. Adapun yang meninggal bertambah 55  orang sehingga total menjadi 1.473 orang.

Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, mengimbau kepada masyarakat untuk mulai memperbaiki perilaku, mengubah pandangan dan menjaga diri, serta selalu mematuhi aturan dari pemerintah untuk selalu menegakkan protokol kesehatan. Sebab, hanya itu yang dapat menjadi cara untuk memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, sekaligus meringankan beban para tenaga kesehatan.


"Mari kita betul-betul mampu mengubah diri, menjaga diri, agar kasus tidak semakin banyak," tutur Yuri, Rabu (27/5/2020).

Sebelumnya, Relawan medis sekaligus influencer, dr. Tirta Mandira Hudhi mengisahkan bagaimana dokter serta perawat dan relawan lainnya bahu membahu hingga tak bisa kembali ke rumah untuk sementara waktu.

"Tenaga kesehatan (nakes) itu tak bisa pulang. Saya 4 bulan tak bisa pulang," katanya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (27/5/2020).

Dia mengatakan, sudah empat bulan Indonesia melawan Covid-19. Untuk itu dia berpesan, saatnya semua bangkit, melupakan argumen dan mengikuti apa yang menjadi instruksi Pemerintah.

Apalagi, lanjutnya, saat ini semua penduduk dunia dihadapkan dengan new normal yaitu adaptasi gaya baru. Menurutnya hal ini mutlak dilakukan mengingat Covid-19 tak bisa hilang total.

"Hanya bisa dikontrol. Covid-19 itu tak bisa hilang, layaknya TB, malaria, HIV, dia bisa dikontrol titik minimal. Untuk memutus rantai, butuh adaptasi baru," ujarnya lagi.

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)