4 Pertimbangan Sebelum Rencanakan Kehamilan di Tengah Pandemi Corona
by Annisa Karnesyialink telah dicopy
Jakarta -
Tahun ini menjadi begitu berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Corona atau COVID-19. Kalau Bunda berencana untuk hamil di tahun ini, ada banyak pertimbangan yang harus diperhatikan.
Meski begitu, menurut dokter obgyn Eduardo Hariton, semuanya kebali lagi pada keputusan suami dan istri. Sejauh ini, tidak ada aturan terkait perencanaan kehamilan di kala pandemi.
"Ini pertanyaan pribadi yang harus dijawab wanita sendiri atau dengan suaminya," kata Hariton, dikutip dari Very Well Family.
"Ada yang mengatakan, ini adalah masa yang tidak pasti secara pribadi, sosial, keuangan, dan emosional, sehingga beberapa dapat memilih untuk menunda rencana mereka dan mendapatkan lebih banyak informasi," lanjutnya.
Pada 16 April lalu, para peneliti Amerika menerbitkan temuan tentang COVID-19 dan reproduksi manusia. Berikut poin pentingnya, Bunda:
- Demam yang dikaitkan dengan COVID-19 dapat memengaruhi kualitas sperma pria selama sekitar tiga bulan, sehingga mengurangi kesuburan untuk sementara.
- Wanita hamil tidak lebih mungkin terinfeksi COVID-19 dibandingkan wanita lain, juga tidak berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit parah.
- Wanita menjadi sakit parah pada akhir kehamilan lebih mungkin daripada wanita hamil lain saat melahirkan secara prematur.
- Setelah lahir, penularan COVID-19 dari ibu ke bayi telah ditemukan, tetapi belum ada indikasi bayi yang lahir dari ibu positif COVID-19 mengalami masalah yang signifikan.
Kalau Bunda berencana hamil tahun ini, berikut pertimbangannya seperti dilansir The Sydney Morning Herald:
1. Usia
Usia adalah faktor terbesar yang memengaruhi peluang untuk hamil. Wanita di bawah 30 tahun memiliki sekitar 20 persen kemungkinan hamil setiap bulan, sedangkan usia 40 tahun sekitar 5 persen.
Pada pria juga sama, Bunda. Sebuah penelitian yang baru diterbitkan menemukan bahwa kehamilan yang melibatkan pria berusia di atas 49 tahun memiliki risiko keguguran lebih tinggi, terlepas dari usia si wanita.
2. Kesehatan mental
Kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko kecemasan dan depresi. Jika Bunda tidak sehat, hamil di tahun ini mungkin sulit bagi kesehatan mental.
Kita harus memikirkan kenyamanan mencari perawatan, termasuk perawatan darurat, di rumah sakit yang fokus pada COVID-19 selama kehamilan. Bunda juga harus yakin akan mendapatkan dukungan yang dibutuhkan selama hamil dan siap dengan kebijakan jaga jarak saat bayi baru lahir.
3. Tidak konsumsi minuman beralkohol
Minuman beralkohol dapat mengurangi kesuburan pria dan wanita dan meningkatkan waktu yang dibutuhkan untuk hamil. Alkohol juga dapat mengurangi kemungkinan bayi lahir sehat.
4. Kontrol hidup
Banyak bukti menunjukkan bahwa kesehatan pria dan wanita mengarah pada konsepsi dan kesehatan bayi. Ayah dan Bunda dapat mengendalikan faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan peluang hamil sehat.
"Ini termasuk olahraga teratur dan makan dengan baik yang bertujuan untuk menjaga berat badan sehat, serta tidak merokok," kata Dr Karin Hammarberg, peneliti senior di School of Public Health and Preventive Medicine di Monash University.
Pria yang ingin istrinya hamil, harus berhenti merokok setidaknya tiga bulan sebelum mencoba untuk membuahi. Penelitian menemukan, pria yang merokok saat pembuahan memiliki peluang besar mendapatkan bayi dengan cacat lahir, termasuk spina bifida dan masalah jantung.
Semoga membantu, Bunda.
Simak juga tips hamil anak perempuan dan laki-laki, di video berikut: