Ramayana PHK 421 Pegawai, 2.700 Terkena Pemotongan Gaji
by tahir saleh, CNBC IndonesiaJakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Covid-19) berdampak pada lesunya penjualan emiten ritel, salah satunya adalah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Manajemen RALS menyatakan jumlah karyawan tetap dan tidak tetap hingga saat ini mencapai 5.475 orang.
Suryanto, Direktur Keuangan Perseroan RALS, mengatakan pandemi Covid-19 berdampak pada pembatasan operasional hampir di seluruh bisnis department store selama bulan April-Mei. Jangka waktu pembatasan tersebut diprediksi memakan waktu antara 3 bulan.
"Kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang terhenti dan/atau mengalami pembatasan operasional tersebut terhadap total pendapatan (konsolidasi) tahun 2019 diprediksi antara 25-30%," katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/5/2020).
Dia mengungkapkan perkembangan jumlah karyawan perusahaan. Per 31 Desember 2019, jumlah karyawan (tetap dan tidak tetap) sebesar 5.896, sementara hingga saat ini jumlah karyawan tetap dan tidak tetap mencapai 5.475 orang, artinya berkurang 421 orang sejak Desember 2019.
"Jumlah karyawan PHK [pemutusan hubungan kerja] sebanyak 421 orang periode Januari hingga saat ini. Tak ada karyawan yang dirumahkan, sementara jumlah karyawan yang terdampak dengan status lainnya [misalnya pemotongan gaji 50%], ada 2.700 orang," jelas Suryanto dalam surat kepada BEI tersebut.
Pihaknya memprediksi terjadi penurunan laba bersih pada periode 31 Maret-April 2020 sekitar 75% dari periode yang sama tahun lalu.
Strategi perusahaan ke depan ialah mendorong penjualan secara online (melalui website, WA, dan partner e-commerce) dan fokus pada penjualan supermarket.
Sebelum Lebaran, dalam pengumuman resmi Ramayana di akun resmi Twitter, @ramayanaads, disebutkan Ramayana resmi membuka 105 toko terutama di Jawa, dengan membuka juga layanan pesan antar.
Untuk di Jawa di antaranya Ramayana Cibubur, Ramayan Sleman, Madiun, Ramayana Graha Cijantung, Ramayana Cengkareng, Ramayana Kebayoran Lama, Ramayana Gresik, dan Ramayana Plaza Pratama Bekasi.
Dalam kesempatan sebelumnya sempat ramai PHK Ramayana terhadap 87 karyawan di Depok, Jawa Barat. Direktur Keuangan RALS, Suryanto, mengatakan manajemen perseroan membenarkan penutupan gerai sementara Ramayana Depok dilaksanakan sejak 6 April 2020 hingga kondisi darurat nasional pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir.
Suryanto menjelaskan, kondisi ini diambil karena terjadinya penurunan penjualan secara signifikan. Dengan demikian, perseroan melakukan penutupan sebagian gerai dan merumahkan karyawan.
"Terjadi penurunan penjualan yang signifikan sehingga membuat Perseroan harus melakukan efisiensi Perseroan antara lain dengan merumahkan karyawan," kata Suryanto, di BEI, Selasa (14/4/2020).
Terkait dengan PHK ini, Suryanto menegaskan perusahaan akan kembali memperkerjakan kembali 87 karyawan yang sudah di-PHK tersebut apabila gerai Ramayana Depok sudah beroperasi normal.
Mengacu laporan keuangan perusahaan per Desember 2019, pendapatan RALS pada 2019 turun menjadi Rp 4,58 triliun dari tahun 2018 yakni Rp 4,81 triliun, dengan laba bersih naik menjadi Rp 643,22 miliar tahun lalu dari tahun sebelumnya Rp 602,03 miliar.
(tas/hps)