https://awsimages.detik.net.id/visual/2018/07/22/3063b95e-7c10-4e21-a720-945675b055cd_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: REUTERS/Ann Wang

PHK Massal Pabrik Nike Cuma Gunung Es, Faktanya Lebih Besar

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah pekerja yang kena PHK dan dirumahkan pada sektor industri alas kaki jauh lebih besar dari yang muncul di permukaan. Ada 400 ribu lebih pekerja yang terkena dampak. Setidaknya dua pemain besar buyer merek besar seperti Nike dan Adidas terang-terangan melakukan PHK massal.

Mereka adalah PT Shyang Yao Fung di Kota Tangerang buyer Adidas dan PT Victory Chingluh buyer Nike di Pasar Kemis Kabupaten Tangerang melakukan PHK massal masing-masing 2.500 dan hampir 5.000 pekerja.

Alasannya memang berbeda, PT Shyang Yao Fung karena akan relokasi pabrik ke Jateng, sedangkan PT Victory Chingluh ada sebagian pembatalan order buyer karena dampak covid-19 dan sekaligus rencana relokasi pabrik.

Ini menunjukkan industri alas kaki sedang bermasalah. Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri, kepada CNBC Indonesia mengatakan sektor alas kaki memang sudah terpukul dampak pandemi covid-19 sebelum Indonesia dilanda pandemi. Setidaknya sudah sejak Februari, saat China terkena pandemi sehingga memengaruhi pasokan bahan baku sehingga terjadi eskalasi harga bahan baku sampai 5%.

Setelah Februari dampak pandemi makin terasa terutama dari sisi permintaan pasar dalam negeri dan gangguan ekspor. Sehingga dampak ekspor pun kena imbasnya dengan pembatalan order dari para buyer.

"Sekarang utilisasi sekitar 40%, masih tertolong oleh industri orientasi ekspor, sampa awal Mei masih tetap produksi, sedangkan market domestik sudah stop produksi dan meliburkan karyawan," katanya.

Firman mengatakan imbasnya, banyak pegawai kontrak dan training tak diperpanjang kontraknya. Selain itu, pegawai-pegawai mulai dirumahkan dan ada yang harus kena PHK.

"Akumulasi dari Februari sampai Mei ada 400 ribu pekerja yang terdampak dari pandemi covid-19," katanya.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)