Imbas Corona, Ratusan Pabrik Keju Parmesan Terpaksa Kurangi Produksi

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/27/d3fe9238-8299-4074-a55a-879b35089b7d.jpeg?w=700&q=90
Foto: istimewa

Jakarta -

Keju parmesan jadi salah satu keju paling populer di Italia. Sejak adanya pandemi virus Corona, ratusan pabrik keju parmesan menurunkan jumlah produksi.

Dilansir dari Insider (27/5) produksi keju parmesan di Italia termasuk yang mengalami dampak besar karena adanya pandemi Covid-19. Para produsen keju parmesan bahkan harus menjual ratusan galon susu karena tidak bisa diolah jadi keju parmesan.

Tak hanya pabrik keju besar, para produsen keju skala kecil juga terpaksa menghentikan proses produksi keju ikonik di Italia ini. Kualitas keju juga menurun drastis karena tidak diolah secara maksimal.

Untungnya, masyarakat Italia masih mau membeli dan mengonsumsi keju parmesan meski kualitasnya di bawah rata-rata dan jumlahnya sangat terbatas.

Berikut beberapa fakta tentang keju parmesan dan juga dampak produksinya selama pandemi corona.

1. Banyak diproduksi di wilayah Emilia Romagna

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/27/920e01ed-5693-44d1-81fe-23e6bbe487bf.jpeg?w=584

Keju parmesan berasal dari wilayah spesifik Italia yang disebut Emilia Romagna. Keju ini mendapatkan namanya dari daerah di mana keju tersebut diproduksi. Parmigiano berarti dari Parma dalam bahasa Italia. Sedangkan Reggiano merujuk pada daerah Reggio-Emilia. Keju ini juga diproduksi di beberapa daerah di Italia, antara lain Bologna, Modena, Parma, Reggio Emilia, dan Montova.

Parmesan atau kerap disebut parmigiano-reggiano adalah jenis keju bertekstur keras yang terbuat dari susu sapi. Keju klasik ini kabarnya sudah dibuat sejak abad ke-13. Dulunya, keju ini diproduksi di biara-biara dengan kawasan lapang yang cocok untuk menggembala sapi.

Tulisan kuno pertama yang menyebutkan tentang keju Parmigiano Reggiano adalah tulisan dari Adamo Salimbene yaitu seorang biarawan yang tinggal di Parma sekitar tahun 1200 hingga 1300 M. Hingga kini keju parmesan masih diproduksi dan dikonsumsi rutin oleh warga Italia.

Baca juga : Sama-sama Gurih Enak, Ini Bedanya Keju Parmesan dan Parmigiano-Reggiano

2. Bentuk dan tekstur keju parmesan

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/27/0ad8d7b8-e27a-4b28-96c4-f98a98e48464.jpeg?w=960

Keju ini berbentuk bundar seperti drum dan memiliki kulit yang berwarna kuning alami. Diameternya berkisar antara 14-18 inci dan memiliki tinggi 7-9 inci. Keju parmesan memang terkenal dengan ukurannya yang besar-besar.

Satu balok keju parmesan memiliki berat paling tidak 24 kilogram. Di Italia, keju ini dijual dalam potongan yang besar dan kasar. Keju Parmigiano memiliki aroma yang manis dan terasa seperti buah-buahan. Rasa dari keju ini kuat tetapi tidak terlalu tajam, seperti nanas segar. Proses pematangan keju yang berlangsung 14 bulan hingga 4 tahun ini membuat keju parmesan semakin istimewa.

Produksi keju parmesan sangat diawasi ketat. Setiap pabrikan keju parmesan masuk dalam organisasi Consorzio Formaggio Parmigiano-Reggiano. Organisasi ini mengatur produk susu dan proses pembuatan keju parmesan agar kualitasnya sesuai standar.

3. Pembuat keju parmesan di Italia

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/27/d103ea2f-3496-484e-a57c-0eeba66ee764.jpeg?w=750

Berbicara soal produsen keju parmesan, sejauh ini tercatat ada 335 perusahaan kecil dan 2.860 pabrik keju parmesan di Italia. Ribuan produsen ini terpaksa menghentikan proses pembuatan keju parmesan karena terdampak virus corona.

Sebenarnya untuk membuat keju parmesan tidak membutuhkan banyak bahan baku. Para produsen hanya membutuhkan susu segar, rennet dan garam. Namun yang menjadi kendala adalah tenaga kerja yang aktivitasnya dibatasi sebagai efek lockdown.

Perusahaan susu tidak berjuang melawan kekurangan susu atau bahan lainnya. Masalah terbesar mereka adalah virus corona. Karena tak bisa diolah dengan maksimal, produksi keju parmesan pun menurun drastis.

4. Ratusan galon susu segar dijual

Karena tak bisa diolah jadi keju parmesan, perusahaan susu sapi kemudian menjual susu kepada pabrik susu atau masyarakat. Pihak perusahaan susu sapi berpikir keras agar tidak membuang susu sapi dengan sia-sia.

Belakangan ini peraturan lockdown sudah dilonggarkan pemerintah Italia. Banyaknya pasokan susu membuat para pekerja bekerja lebih ekstra untuk membuat keju parmesan. Meski sudah bekerja normal tapi para pegawai harus menjaga jarak satu sama lain.

Setiap pembuat keju juga diharuskan menggunakan masker dan alat pelindung wajah untuk mengantisipasi sebaran virus corona. Produksi keju parmesan tidak bisa berhenti karena permintaan keju ini selalu meningkat, apalagi saat masa pandemi.

Baca juga : Keju Parmesan Bukan Produk Vegetarian, Ini Penjelasannya

5. Peminat keju parmesan meningkat selama pandemi

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/27/a8317f06-7d92-4203-a3b9-528ac85f1491.jpeg?w=624

Efek lockdown membuat orang-orang memilih untuk memasak di rumah. Penjualan keju parmesan justru mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Para produsen bahkan mengaku penjualannya tak pernah setinggi ini.

Orang-orang cenderung membeli keju parmesan dalam jumlah banyak sekaligus karena akan dijadikan stok di rumah. Pusat perbelanjaan juga lebih banyak menyetok keju parmesan.

Pabrik keju parmesan tidak pernah benar-benar berhenti karena keju ini dianggap sangat penting bagi warga Italia. Keju parmesan adalah ikon Italia jadi kalau stoknya sampai menurun, maka dikhawatirkan akan memberi dampak yang lebih buruk.

Simak Video "Bikin Ngiler! Mie Sarden Keju, Cocok untuk Berbuka"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)