Matahari di Atas Ka'bah, Ini Penjelasan Peneliti LAPAN
by Moh Khory Alfarizi, Erwin PrimaTEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahunnya ada waktu tertentu di mana posisi Matahari berada tepat di atas Ka’bah yang merupakan patokan arah hadap (kiblat) bagi umat muslim dalam mengerjakan salat. Ka’bah berada di dalam komplek Masjid Al-Haram, kota Mekkah al-Mukarramah, Arab Saudi.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mencatat bahwa fenomena yang disebut Kulminasi Agung itu akan terjadi Kamis, 28 Mei 2020, pukul 12.18 Waktu Saudi atau 9.18 Universal Time, dan 16 Juli pukul 12.27 Waktu Saudi atau 9.27 Universal Time. Sedangkan untuk tahun kabisat, terjadi pada 27 Mei dan 15 Juli.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa LAPAN Andi Pangerang menerangkan, bagi wilayah yang dapat menyaksikan Matahari ketika berada tepat di atas Ka’bah, seluruh bayangan benda yang tegak lurus permukaan Bumi akan menghadap ke arah kiblat.
“Fenomena ini disebut sebagai Kulminasi Agung, di Arab Istiwa’ al-A’zham, Inggris Great Culmination atau disebut juga Rasdul Qiblah Global, karena separuh wilayah Bumi dapat memanfaatkan momen ini untuk meluruskan arah kiblat,” tulis Andi dalam laman Edukasi Sains LAPAN, 2 Mei 2020.
Rasdul Qiblah secara harfiah memiliki makna meluruskan kiblat. Selain Rasdul Qiblah Global, ada juga Rasdul Qiblah Harian atau Lokal yang mana Matahari terletak pada jalur yang menghubungkan Ka’bah dengan tempat tersebut sehingga waktu terjadinya bisa berubah-ubah setiap hari.
Tahun ini, kata Andi, Kulminasi Agung Ka’bah terjadi pada hari Rabu, 27 Mei 2020 pukul 16.18 WIB bertepatan dengan 4 Syawwal 1441 Hijriah. Sedangkan Kulminasi Agung Ka’bah kedua terjadi pada hari Rabu, 15 Juli 2020 pukul 16.27 Waktu Indonesia Barat bertepatan dengan 24 Zulqa’dah 1441 Hijriah.
“Mengapa Matahari mengalami dua kali kulminasi di atas Ka’bah? Hal ini dikarenakan sumbu rotasi Bumi yang miring 66,6 derajat terhadap orbit Bumi,” tutur Andi. “Sehingga mengalami pergerakan semu tahunan yang bervariasi antara 23,4 derajat Lintang Utara pada 21 Juni hingga 23,4 derajat Lintang Selatan pada 21 Desember.”
Secara geografis, Ka’bah terletak di 21,42 derajat Lintang Utara dan 39,83 derajat Bujur Timur sehingga ada waktu ketika Matahari terletak di atas Ka’bah ketika tengah hari. Menurut Andi, menentukan arah kiblat menggunakan Kulminasi Agung ini terbilang amat mudah dan murah.
“Perlu diketahui hasil (penentuan arah kiblat) pun juga akurat, bahkan lebih akurat dibanding jika kita memakai alat bantu seperti halnya kompas. Kompas dipengaruhi medan magnet alami maupun buatan sehingga dapat mempengaruhi keakuratan pengukuran,” kata Andi.
EDUKASI SAINS LAPAN