Gerak Rupiah Masih Tipis-tipis Hingga Tengah Hari
by Putu Agus Pransuamitra, CNBC IndonesiaJakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah bergerak tipis-tipis hingga pertengahan perdagangan Rabu (27/8/2020). Sentimen pelaku pasar saat ini sedang dibuat naik turun akibat semakin banyak adanya vaksin yang berpotensi menjadi anti virus corona, diimbangi dengan tensi hubungan AS dengan China yang semakin memanas.
Begitu perdagangan hari ini dibuka, rupiah melemah tipis 0,03% di Rp 14.735/US$. Tetapi tidak lama rupiah berbalik menguat, dan berhasil dipertahankan hingga tengah hari. Pada pukul 12:00 WIB, rupiah berada di level Rp 14.720/US$, menguat 0,07% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
"Sentimen pelaku pasar global sedang bagus, tetapi yang bisa merubah semua itu adalah hubungan AS dengan China" kata Junichi Ishikawa, ahli strartegi valas senior di IG Seciurities, sebagaimana dilansir Reuters.
Kedua negara sudah berseteru sejak tahun lalu, mulai dari perang dagang, kemudian kisruh asal virus corona, dan kini kembali masalah Hong Kong.
Presiden AS, Donald Trump, Selasa kemarin mengatakan sebelum akhir pekan ini Amerika Serikat akan mengumumkan langkah apa yang akan diambil ke China terkait Undang-undang keamanan yang akan diterapkan di China. Undang-undang tersebut memicu demo berdarah di Hong Kong beberapa hari terakhir.
Dari dalam negeri, rupiah sedang mendapat sentimen positif dari rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memutar kembali roda perekonomian dengan mempersiapkan era kehidupan baru (new normal).
Berbicara saat meninjau prosedur standar dalam menghadapi new normal di Summarecon Mall Kota Bekasi, Jawa Barat, Jokowi menegaskan kedatangannya ke pusat perbelanjaan tersebut untuk memastikan wilayah tersebut siap menghadapi new normal.
"Saya datang ke Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat untuk memastikan pelaksanaan kegiatan kita menuju ke sebuah tatanan baru ke sebuah normal yang baru," katanya, Selasa (26/5/2020).
Selain itu semakin banyak vaksin yang potensial menjadi anti virus corona membuat pelaku pasar ceria. Terbaru ada perusahaan Bioteknologi asal AS, Novavax, di awal pekan ini mengatakan memulai uji klinis vaksin virus corona. Novavax memprediksi hasil awal uji klinis tersebut akan dirilis pada bulan Juli.
Semakin banyak vaksin yang berpotensi menjadi anti virus corona tentunya menjadi kabar bagus, harapan virus corona akan segera lenyap dari muka bumi semakin besar, dan manusia kembali bisa hidup normal.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)