Astronom Temukan Cincin Api Kosmik di Galaksi, Rupanya Terbentuk Akibat Insiden...
by Redaksi WE Online, Muhammad SyahriantoWE Online, Jakarta - Galaksi merupakan sesuatu yang mengandung panas. Kadang galaksi memancarkan panas hingga terlihat seolah cincin api. Belum lama ini, astronom menemukan cincin api kosmik. Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Astronomy, pekan ini.
Cincin api yang dinamai R5519 diduga terbentuk ketika tabrakan antar galaksi di masa awal semesta terbentuk. R5519 dapat dikategorkan cincin api kosmik yang amat langka. Letaknya sekitar 11 miliar tahun cahaya dari Bumi. Penemuan R5519 tak lepas dari peran teleskop Hubble dengan didukung Observatorium W.M. Keck di Hawaii.
Baca Juga: Astronom China Akui Punya Teleskop Terbesar buat Memburu Peradaban di Luar Angkasa
Dari 4 ribu galaksi yang ditemukan di data Hubble, R5519 nampak paling bersinar dan punya struktur cincin terjelas. Para peneliti yang penasaran lalu mendalaminya.
"Objek itu sangat menarik, salah satu objek yang baru pertama kali kami lihat. Lubang raksasa disebabkan tabrakan keras dengan galaksi lain," kata Astronom Universitas Swinburne di Australia, Tiantian Yuan dilansir dari Cnet, Selasa, (26/5/2020).
Yuan ingin mengetahui lebih jauh soal bentuk dan detail R5519. Yuan dan timnya lalu melakukan penelitian lebih dalam. Hasilnya, mereka menemukan galaksi tetangga G5593. Mereka menduga bahwa G5593 menabrak R5519 sekitar 40 juta tahun lalu.
Yuan memperkirakan tabrakan kedua galaksi sangat keras hingga akibat kerusakannya luar biasa.
"Formasi tabrakan galaksi cincin butuh cakram tipis untuk dijadikan hadiah bagi galaksi sebelum tabrakan terjadi," ujar Astronom Australian National University, Kenneth Freeman.
Kehadiran R5519 sungguh fenomena langka bagi tiap manusia. Diperkirakan hal ini terjadi sekali dalam 10 ribu galaksi. Tabrakan lebih berpeluang terjadi di masa lalu karena jumlah galaksi lebih banyak.
"Tapi kita belum tahu apakah cincin api ini yang pertama terbentuk setelah tabrakan atau sudah beberapa kali. Inilah misteri yang belum terpecahkan," ucap Yuan.
Partner Sindikasi Konten: Republika