Sedih! Lagi Berjuang Tangani Corona, Gaji dan THR Perawat Tersendat

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/04/19/94f1ff8b-9f39-457e-9335-36e93869f713_169.jpeg?w=700&q=80
Ilustrasi/Foto: AP/Domenico Stinellis

Jakarta -

Saat ini tenaga medis seperti perawat sedang berjuang menangani pandemi COVID-19. Sedihnya, di saat yang sama banyak dari mereka yang gajinya dipotong hingga tak dapat tunjangan hari raya (THR) Lebaran.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Badan Bantuan Hukum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Maryanto, berdasarkan aduan dari tenaga perawat khususnya yang berstatus honorer dan tenaga harian lepas (THL).

"Ada yang (THR) dipotong, ada yang tidak diberikan. Gaji ada yang dipotong separuh," kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (27/5/2020).

Padahal menurutnya beban kerja perawat bertambah dua kali lipat di tengah pandemi virus Corona saat ini. Tentu pemotongan gaji dan THR amat disayangkan.

"Ya menurut saya sebagai pengurus organisasi profesi sangat tidak tepat, karena beban teman-teman itu dua kali lipat lebih berat dibandingkan sebelum pandemi. Misalkan saja persoalan psikologis dan ekonomi," sebutnya.

Untuk persoalan psikologis, lanjut dia para perawat hingga kini harus meninggalkan keluarganya karena berjibaku dengan pandemi COVID-19. Di sisi lain ada harapan mereka bisa mendapatkan uang tambahan saat Idul Fitri.

"Terlebih juga meninggalkan keluarga dengan harapan paling tidak ada uang tambahan di hari raya, itu yang diharapkan," ujarnya.

"Tetapi itu bukan melulu pada persoalan materi memang kita mengejarnya. Tetapi kami mengingatkan kepada pemberi kerja itu bahwa (THR) ini sesuatu hal yang wajib diberikan, bukan merupakan tuntutan seharusnya karena itu tertuang di dalam PP, bahkan undang-undang. Artinya pendapatan non upah," tambahnya.

Simak Video "Salam Kemanusiaan dari Tim Medis RS Hasan Sadikin Bandung"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/eds)