Objek Wisata Ramai, Bupati Tapteng Minta Kenaikan OTG Corona Diantisipasi

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/27/6e09dedc-60b1-421f-97a5-9ecf0b839155_169.jpeg?w=700&q=90
Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani dalam rapat Gugus Tugas COVID-19 Tapteng (Foto: dok. Istimewa)

Tapanuli Tengah -

Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, Bakhtiar Akhmad Sibarani meminta jajarannya mengantisipasi kenaikan jumlah orang tanpa gejala (OTG) virus Corona. Pasalnya, ia mendapat informasi sejumlah objek wisata mulai dipadati pengunjung.

"Kita harus segera mengambil tindakan tegas dalam mengantisipasi dampak dari kenaikan OTG dalam beberapa hari ini di Kabupaten Tapanuli Tengah," kata Bakhtiar dalam rapat kerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tapanuli Tengah, Selasa (26/5/2020).

"Saya mendapat informasi bahwa Pantai Binasi dan beberapa objek wisata lainnya dipenuhi pengunjung. Sampai-sampai jalan pun macet, tentu ini sangat mengkhawatirkan," sambungnya.

Bakhtiar mengatakan penularan bisa terjadi jika di antara pengunjung tempat wisata itu ada yang positif COVID-19. Ia menekankan pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam mengantisipasi kenaikan jumlah OTG.

Dalam rapat tersebut, Dandim 0211/TT Letkol Inf. Dadang Alex yang turut hadir menyampaikan bahwa di momen Lebaran tahun ini memang banyak masyarakat luar daerah yang datang ke Tapteng. Tak hanya di tempat wisata, jalan-jalan di Tapanuli Tengah pun disebutnya juga mulai padat.

"Memang saya juga menyaksikan sepanjang jalan dari Sibolga sampai Kalangan. Jalanan cukup padat, begitu juga dengan objek wisata lainnya," kata Dadang.

Menurut Dadang, penting untuk menanyakan tujuan warga luar daerah datang ke Tapanuli Tengah. Dadang menyebut aparat di pos perbatasan bekerja keras mengantisipasi para pendatang yang masuk ke wilayah itu.

"Bagaimana cara kita mencegah mereka. Menurut pengalaman yang saya ketahui, penjaga pos yang ada di perbatasan harus bekerja ekstra ketat. Apabila ada yang masuk ke Tapanuli Tengah harus perlu menanyakan apa tujuan mereka datang," kata Dadang.

"Apakah ada urusan penting atau hanya liburan. Karena apabila keramaian ini kita bubarkan, bisa saja akan memancing kerusuhan. Sebab, mereka akan tidak terima, terutama para pedagang yang ada di tempat itu. Sehingga lebih baiknya itu kita cegah di pos perbatasan. Kenaikan signifikan angka OTG ini juga ditanggapi oleh Danrem karena pergerakan kenaikan yang cepat," imbuhnya.

Sementara itu, Danlanal Sibolga, Letkol Laut (P) Andris Benhard Marimbun Simaremare menyatakan kesadaran masyarakat terkait bahaya virus Corona ini belum sepenuhnya dirasakan karena masih banyak yang tidak menggunakan masker hingga berkerumun. Ia juga mewanti-wanti adanya gelombang kedua (second wave) penularan virus ini.

"Dari awal saya sudah wanti-wanti dari atasan saya, akan ada second wave, tentu ini yang akan berbahaya, malahan akan tambah besar. Hal ini akan bisa bertambah panjang kalau tidak ada kesadaran masyarakat," ujar Andris.

Jumlah OTG di Tapanuli Tengah hingga Selasa (26/5) mencapai 402 orang. Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Nicolas Dedy Afianto menekankan pentingnya kedisiplinan masyarakat agar bisa menekan penyebaran virus Corona.

"Saya senada dengan Bapak Danlanal, karena saya lihat fenomenanya bahwa kesadaran masyarakat ini yang perlu kita tumbuhkan, mengingat ancaman COVID-19 itu semakin nyata. Kita bisa hidup berdampingan karena mengikuti arahan dari pusat mengenai protokol COVID-19 ini. Kita juga perlu mendisiplinkan diri dan masyarakat agar dapat dan mampu melaksanakannya," kata Nicolas.

(azr/azr)