https://www.marketeers.com/wp-content/uploads/2020/05/media_1590210556_whatsapp_image_2020_05_22_at_223533_1.jpeg
Photo Credits: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Giat Promosi Meski Pandemi, Pariwisata Indonesia Jaga Brand Awareness

by

Industri pariwisata menjadi salah satu industri paling terdampak COVID-19. Namun, hal ini tidak menjadi penghalang untuk memasarkan destinasi wisata Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus melakukan promosi pariwisata Indonesia di Jepang, Korea Selatan, dan Chinese Taipei guna menjaga brand awareness.

Kegiatan promosi ini dilakukan melalui webinar series guna menjaga eksistensi pariwisata Indonesia di tiga negara pasar kawasan Asia Timur. Webinar series ini menggandeng lebih dari 100 pelaku industri pariwisata dari masing-masing originasi.

“Upaya ini penting untuk menjaga kepercayaan terhadap citra pariwisata Indonesia dengan menyampaikan kebijakan terkini dan product update pariwisata Indonesia,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya dalam keterangan tertulis, Jumat (22/05/2020).

https://www.marketeers.com/wp-content/uploads/2020/05/media_1590210571_whatsapp_image_2020_05_22_at_223532.jpeg

Rangkaian webinar series ini mengambil tema berbeda. Webinar untuk pasar Korea yang berlangsung mengusung tema Ultimate Experience Beyond Bali: Sumba Island, dilanjutkan dengan pasar Jepang dengan tema Indonesia Tourism’s Approach to the New Normal: Challenges and Opportunities. Sementara, pasar Chinese Taipei bertema Indonesia Tourim’s Approach to The New Normal for Taiwan Market.

Ketiga tema webinar series tersebut dipilih sebagai langkah awal untuk tetap dapat memberikan inspirasi kepada calon wisatawan. Cara ini diharapkan dapat menarik calon wisatawan untuk datang ke destinasi tersebut ketika pasar pariwisata telah siap dan masing-masing negara telah mengizinkan perjalanan ke luar negeri.

Adapun kebijakan yang disampaikan dalam rangkaian webinar tersebut, antara lain mengenai gerakan Indonesia Bersih, Sehat, dan Aman (Cleanliness, Health and Safety) yang menjadi program Kemenparekraf dalam upaya mempercepat recovery pariwisata Indonesia.

Market dari pasar short haul, termasuk ketiga negara tersebut diproyeksi mengalami recovery pascapandemi yang lebih cepat dibanding fokus pasar (negara) lain. Dengan penyampaian kebijakan terkini dan product update pariwisata Indonesia ke ketiga negara pasar tersebut, diharapkan brand awareness pariwisata Indonesia tetap terjaga” ujar Nia.