https://beritajatim.com/wp-content/uploads/2020/03/FB_IMG_1583588261303.jpg
Kenduri durian (Kenduren), salah satu acara di Wonosalam yang menjadi magnet bagi wisatawan. Acara ini digelar pada Minggu (8/3/2020). [Foto/dok]

Wisata Wonosalam Bersiap Sambut New Normal

by

Jombang (beritajatim.com) – Pelaku usaha wisata di kawasan Wonosalam, Jombang, Jawa Timur, bersiap menyambut antusiasme kunjungan wisatawan di libur lebaran pada era normal baru (New Normal) sebagai antisipasi Covid-19.

Demikian diungkapkan ketua Forum Wisata Wonosalam (FWW) Suntoro, pada kesempatan silaturahmi bersama Dewan Penasehat FWW, di desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Rabu (27/5/2020).

Menurut Suntoro, kebijakan penerapan normal baru atau new normal segera dijalankan pemerintah per 1 Juni 2020, di antaranya untuk sejumlah daerah wisata seperti Yogjakarta, Batu dan Malang.

Bahkan demikian pula untuk mal dan pusat belanja di Jakarta, yang telah juga ditinjau Presiden Joko Widodo. Harapannya, kebijakan kenormalan baru ini juga bisa dijalankan kawasan wisata Wonosalam, yang memiliki lebih 30 destinasi wisata alam dan wisata agro. “Penerapan kenormalan baru atau new normal menjadi semangat bagi kami para pemilik dan pengelola usaha wisata di tanah air, termasuk Wonosalam,” papar Suntoro.

Menurut Suntoro, selama pandemi Covid-19, usaha wisata di Wonosalam terdampak serius, dan beberapa di antaranya harus melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK.

“Ini karena tempat usaha wisata di Wonosalam harus lockdown atau tutup sementara waktu sejak awal penetapan pandemi Covid 19. Tapi dengan kabar adanya penerapan protokol kesehatan melalui penerapan ‘new normal’, kami sekarang kembali antusias,” papar manager wisata agrowisata benih dan durian bido Agropolis, Wonosalam.

Dijelaskan, para pelaku usaha wisata di Wonosalam siap untuk ikut terlibat menjalankan dan mendukung pelaksanaan protokol kesehatan yang akan diterapkan di era kenormalan baru tersebut.

“Mulai dari siapkan area wisata sebagai wajib masker, pengukuran suhu badan, penyediaan cuci tangan, penyemprotan disinfektan rutin, serta kebutuhan lainnya, kami siap dan terbuka merumuskannya dengan petugas berwenang,” imbuh Suntoro.

Ketua Forum Wisata Wonosalam (FWW) menandaskan, semua pihak, termasuk pelaku usaha, pemerintah bahkan masyarakat luas, harus bersinergi dan berkolaborasi menghadapi efek Covid-19.

“Masalah Covid-19 bukan hanya soal data dan jumlah para penderita, tapi juga nasib mereka yang sehat dan harus berkarya dengan tetap menjalankan protokol new normal tersebut,” tambah putra daerah asli Wonosalam ini.

Langkah yang diambil pemerintah pusat dalam soal penanganan Covid-19, melalui penerapan new normal membangkitkan optimisme.

Insya Allah, didampingi dewan pembina Forum Wisata Wonosalam, yaitu Mbah Buang dan Gus Edo (H. Mujatahidur Ridho, red), para pelaku usaha Wonosalam segera melaksanakan audiensi dengan Ibu Bupati Munjidah soal penerapan new normal Jombang, khususnya di area Wonosalam,” tutup Suntoro. [suf]