https://beritajatim.com/wp-content/uploads/2020/05/20200527_052440.png
Wapres KH Ma'ruf Amin bersama Ketua IGGI KH Ahmad Fahrur Rozi
Soal New Normal Bagi Pesantren

IGGI Minta Pemerintah Tidak Gegabah

by

Malang (beritajatim.com) – Ketua Umum Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI), Dr.KH Ahmad Fahrur Rozi melalui rilisnya, Rabu (27/5/2020) mendukung pernyataan Gus Yakut selaku Ketum GP Ansor. Menurutnya, pemerintah jangan gegabah dalam menerapkan kebijakan pola hidup normal baru atau New Normal di tengah pandemi Covid-19 mulai 1 Juni 2020.

“IGGI meminta kepada pemerintah hendaknya memberikan fasilitas rapid tes gratis dan tenaga medis untuk membantu mengecek kesehatan semua santri yang akan kembali ke pesantren. Yakni saat kedatangan mereka di pesantren nanti,” tegas Gus Fahrur, Pengasuh Ponpes An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang yang juga Wakil Ketua PWNU Jawa Timur itu. [yog/suf]

Berikut Sikap IGGI Jelang Penerapan New Normal

1. IGGI mendukung pernyataan gus Yakut Ketum Gerakan Pemuda (GP) Ansor meminta pemerintah untuk tidak gegabah dalam menerapkan kebijakan pola hidup normal baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19 yang direncanakan dimulai 1 Juni 2020 dengan memaksimalkan kecukupan sarana kesehatan masyarakat .

2. Pemerintah diminta tidak hanya menekankan dan memperhatikan satu sektor saja seperti upaya ketahanan ekonomi, tetapi juga memikirkan dampaknya di bidang pendidikan, khususnya pada kelangsungan pendidikan pondok pesantren dan kegiatan keagamaan .

3. Pondok pesantren merupakan pendidikan tradisional khas Indonesia yang telah berusia ratusan tahun dengan jutaan santri. Pada saat ini merupakan kumpulan masyarakat yang hidup bersama secara komunal selama 24 jam dalam kondisi sangat sederhana dan dalam jumlah sangat besar. Kiranya perlu mendapatkan perhatian khusus pemerintah agar dapat segera dibuka kembali dengan standar kesehatan era new normal .

4. IGGI meminta kepada pemerintah hendaknya memberikan fasilitas rapid tes gratis dan tenaga medis untuk membantu mengecek kesehatan semua santri yang akan kembali ke pesantren , di saat kedatangan di pesantren.

5. Pemerintah hendaknya menyiapkan pengadaan masker dalam jumlah cukup besar. Agar menjadi mudah dan murah mencukupi kebutuhan semua santri dan masyarakat sehari. Untuk itu perlu didorong produksi lokal di setiap daerah dengan melibatkan UMKM konveksi dan SMK pesantren jurusan tata busana dengan subsidi pemerintah.

6. Di perlukan pengadaan hand sanitizer dan sabun cuci tangan di semua tempat keramaian termasuk di pesantren atas subsidi pemerintah dalam rangka pencegahan penularan penyakit covid 19.

7. IGGI berharap pemerintah memasukkan pondok pesantren dalam agenda tata laksana new normal yang dipersiapkan untuk masyarakat.