2 Putra Daerah yang Baru Perkuat PSM Makassar di Usia Senja
by Adriyan Adirizky Rahmat, Theresia Ruth SimanjuntakINDOSPORT.COM - Berikut dua pesepak bola putra daerah Sulawesi Selatan yang 'telat' memperkuat klub Liga 1, PSM Makassar.
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah penghasil pesepak bola berbakat di Indonesia. Para putra daerah tersebut pun pasti bercita-cita membela PSM Makassar suatu saat ini.
Alasannya cukup mudah. PSM hanyalah satu-satunya klub profesional asal Sulsel di kasta teratas sepak bola Indonesia. Meski demikian, klub yang berdiri pada tahun 1915 tersebut merupakan klub tersukses di Tanah Air.
Sejumlah pesepak bola tenar asal Sulsel pasti pernah membela PSM pada karier juniornya. Namun, tak semua mampu promosi ke skuat senior sehingga mayoritas memilih pergi merantau ke klub Indonesia lain.
Namun, apa jadinya jika mereka yang merantau ke klub lain justru baru memperkuat PSM ketika memasuki usia senja? Hal tersebut dialami oleh dua pesepak bola berlabel Tim Nasional (Timnas) Indonesia ini.
Siapakah kedua pemain yang dimaksud tersebut? Berikut awak redaksi berita olahraga INDOSPORT merangkumnya untuk anda.
1. Hamka Hamzah
Hamka Hamzah lahir di Makassar pada 29 Januari 1984. Pesepak bola berposisi sebagai bek tengah ini mengawali karier juniornya dengan memperkuat PSM pada tahun 2000-2001.
Ia kemudian malang-melintang memperkuat sejumlah klub tenar Indonesia. Di antaranya ialah Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Persik Kediri, Persipura Jayapura, dan Arema FC hingga klub Malaysia, yakni PKNS.
Hamka baru kembali ke kampung halamannya untuk memperkuat PSM di ajang Liga 1 2017. Saat itu, usia pesepak bola yang identik dengan nomor punggung 23 ini telah menginjak 33 tahun.
Pesepak bola yang memiliki kharisma kepemimpinan yang kuat ini hanya bertahan selama satu musim saja. Dengan 30 penampilan yang dibumbui oleh lima gol dan dua assist, Hamka membawa PSM menyabet juara ketiga Liga 1 2017.
2. Zulkifli Syukur
Setali tiga uang dengan Hamka, Zulkifli Syukur juga mengawali karier juniornya bersama PSM pada tahun 2003 hingga 2004. Setelah itu, ia hengkang ke Persim Maros lalu PKT Bontang hingga Persmin Minahasa pada tahun 2007.
Saat memperkuat Persmin, talenta Zulkifli terdeteksi oleh Arema FC yang merekrutnya pada tahun 2008. Ia bertahan hingga tahun 2011 dengan mempersembahkan gelar Indonesia Super League (ISL) musim 2009/10.
Setelah itu, Zulkifli hengkang ke klub biru asal Jawa Barat, yakni Persib Bandung. Pesepak bola yang identik dengan nomor punggung 3 ini kemudian memperkuat dua klub asal Kalimantan, yakni Mitra Kukar dan Borneo FC.
Pada tahun 2017, Zulkifili akhirnya kembali memperkuat PSM saat usianya juga telah di angka 33 tahun. Namun, berbeda dengan Hamka, ia masih tetap setia bersama Pasukan Ramang hingga tahun 2020 ini.
Meski sempat dipinjamkan ke Sriwijaya FC pada jendela transfer paruh musim lalu, kesetiaan Zulkifli kepada PSM tak pudar. Kini, ia telah berikrar bakal mengakhiri karir sebagai pesepak bola profesional bersama Pasukan Ramang.