WHO Setop Hidroksiklorokuin untuk COVID-19, Ada Apa?
by Thea Fathanah Arbar, CNBC IndonesiaJakarta, CNBC Indonesia- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan menangguhkan sementara penggunaan hydroxycholoroquine (hidroksiklorokuin), yang diklaim Presiden AS Donald Trump bisa mengobati COVID-19.
"Grup Eksekutif telah menghentikan sementara hidroksiklorokuin dalam "Uji Coba Solidaritas (yang dilakukan WHO dengan sejumlah negara) karena data keselamatan yang ditinjau oleh dewan pemantau," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin (25/5/2020), sebagaimana ditulis CNBC International.
Masalah keamanan menjadi penyebab. Meski obat ini aman untuk penderita malaria dan autoimun, namun tidak begitu bagi pasien COVID-19.
Sebelumnya penggunaan hidroksiklorokuin beserta obat lainnya klorokuin, diperkenalkan Trump di awal Maret lalu. Bahkan baru-baru ini, ia berujar mengonsumsi obat itu untuk menghindari COVID-19.
Namun, kemarin Trump berujar sudah selesai menggunakan obat tersebut. "Selesai, saya sudah selesai ... Saya masih bertahan," katanya dikutip New York Post.
Badan pengawas obat dan makanan AS, FDA, memberi peringatan bahwa obat ini sangat keras dan tidak bisa digunakan secara bebas. Sebelumnya, dalam penelitian lain, obat ini bisa menyebabkan kelainan pada irama jantung pasien.
Saat ini total pasien positif COVID-19 di dunia adalah 5,581 juta. Dari Worldometers, angka kematian mencapai 347 ribu dan pasien sembuh 2,360 juta.
(sef/sef)