Pasien Anak Positif Covid-19 Disarankan Isolasi Mandiri Agar Tidak Stres
by Henny Rachma SariMerdeka.com - Pasien anak Covid-19 disarankan untuk isolasi mandiri. Sebab, jika diisolasi di rumah sakit dikhawatirkan anak akan menjadi stres.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Payakumbuh Bakhrizal. Sementara itu, di Payakumbuh sendiri terdapat 2 pasien anak Covid-19, yakni AQ (6) dan SC (8).
Penanganannya pun lebih sering dipantau dan dikunjungi dibanding pasien dewasa.
Bakhrizal mengatakan penanganan anak-anak dengan orang dewasa hampir sama, perbedaannya hanya pemberian vitamin dan kunjungan dari puskesmas.
Menurut dia untuk pasien anak-anak harus mendapatkan asupan vitamin dibandingkan pola makan yang sama dengan orang dewasa.
"Kalau pihak keluarga keuangannya sanggup membelikan vitamin sendiri boleh, kalau tidak sanggup kita akan bantu. Tidak ada yang akan dipersulit saat ini, fleksibel saja," sebutnya, Senin (25/5).
Ia mengatakan untuk anak-anak yang positif Covid-19 akan dilakukan isolasi mandiri selama tidak ada penyakit bawaan yang dapat mengancam si anak.
"Kalau di rumah sakit yang kita takutkan anak-anak kita itu stres. Sebaiknya memang isolasi mandiri," sebutnya.
Karena diberlakukan isolasi mandiri, pihak DKK melalui petugas Puskesmas akan lebih sering mengunjungi atau mengawasi pasien anak-anak dibandingkan orang dewasa. Hal ini untuk melihat perkembangan si anak dan tingkat stres anak.
"Ditambah lagi anak-anak sering bermain, sekarang mereka kan tidak boleh keluar. Jadi akan lebih sering dikunjungi, bagaimana perkembangannya, apakah sering menangis yang akan membuat si anak stres," ujarnya.
Terkait pola pengawasan dari keluarga, kata dia, semua cara perawatan sudah diterangkan kepada pihak keluarga ketika pertama kali didatangi.
"Mulai dari pola makan dan vitamin-vitamin yang akan diberikan ke anak semuanya sudah diberi tahu kepada keluarga," sebutnya. Seperti diberitakan Antara. [rhm]