Balon Udara Ganggu Penerbangan di Bandara Solo

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/05/25/1180559/670x335/balon-udara-ganggu-penerbangan-di-bandara-solo.jpg
Festival Balon Udara Wonosobo. ©2019 Merdeka.com/Abdul Aziz Rasjid

Merdeka.com - Sejumlah balon udara terpantau di ketinggian langit Kota Solo dan sekitarnya pada Minggu (24/5). Jika terus terjadi, balon udara itu dikhawatirkan mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Adi Soemarmo, yang ada di Kabupaten Boyolali.

Kejadian yang viral di media sosial itu dibenarkan General Manager Airnav Indonesia cabang Solo, Dheny Purwo Hariyanto. Menurut pengamatannya, terdapat lima titik balon udara yang terbang melintas di langit kawasan Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo.

AirNav Indonesia telah menerbitkan NOTAM terkait dengan penerbangan balon udara liar. Sebagaimana diketahui, NOTAM merupakan pemberitahuan kepada pengguna ruang udara termasuk pilot. Dengan pemberitahuan itu diharapkan para pilot berhati - hati saat melintasi wilayah yang rawan terdapat penerbangan balon udara liar.

"Kalau melihat di medsos, itu memang itu balon udara yang terbang di langit. Tidak hanya mengganggu penerbangan di Solo, balon udara juga penerbangan di yang melintas," ujar Dheny, Senin (25/5).

Dheny menyampaikan, kejadian serupa selalu terulang setiap tahunnya. Pada Lebaran tahun lalu, dikatakannya, ada 3 balon udara yang terbang di udara area Soloraya. Ia mengaku sering mendapatkan keluhan dari pilot terkait persoalan tersebut.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar menerbangkan balon udara sesuai aturan. Sesuai Permenhub Nomor 40 Tahun 2018, kata Dheny, ketentuan menerbangkan balon udara yakni dengan ditambahkan dengan tali pengaman, bukan dilepas bebas ke udara. Penerbangan balon udara juga ditentukan dengan ketinggian maksimal 150 meter.

"Masyarakat harus paham akan bahaya balon udara jika diterbangkan bebas. Pemerintah daerah dan kepolisian juga harus ikut memberikan edukasi soal ini," ucap Dheny. [noe]