https://media.suara.com/pictures/2015/02/17/o_19eaaahj1r6r1d8cts71fhu6fka.jpg
Ilustrasi hujan. (Shutterstock)

Sudah Masuk Kemarau, DIY Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sampai Juni

Masyarakat perlu mulai mempersiapkan diri dengan menghemat air, menjaga kesehatan, serta mengurangi aktivitas di luar ruangan.

by

SuaraJogja.id - Meski telah memasuki awal musim kemarau, DIY diprediksi masih akan diguyur huja hingga Juni 2020. Potensi hujan di tengah kemarau ini disebutkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta.

"Selama awal musim kemarau ini potensi hujan masih berpeluang muncul dengan akumulasi hujan berkisar 20 sampai 40 mm per dasarian," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Staklim Mlati Etik Setyaningrum di Yogyakarta, Senin (25/5/2020).

Etik mengatakan, berdasarkan hasil monitoring curah hujan di DIY, terlihat sebagian wilayah sudah memasuki awal musim kemarau, seperti Gunungkidul bagian selatan. Sebagian besar wilayah DIY lainnya, yaitu Sleman, Bantul, Kulon Progo, serta Kota Yogyakarta, akan memasuki awal musim kemarau hingga akhir Mei 2020.

"Suatu daerah dikatakan sudah memasuki musim kemarau apabila curah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 mm diikuti beberapa dasarian berikutnya secara konsisten dan berkelanjutan," jelas Etik, dikutip dari ANTARA.

Dengan demikian, turunnya hujan, terutama di awal musim kemarau, masih memungkinkan terjadi, dan kondisi ini merupakan hal yang normal.

"Meski ada hujan, tetapi diprediksi jumlah hujan yang terjadi tidak lebih dari 50 mm per dasarian. Hujan ini secara periodik akan mengalami penurunan pada Juni hingga Juli 2020," ungkap Etik.

Dirinya berharap, memasuki musim kemarau, yang diperkirakan puncaknya terjadi pada Agustus 2020, masyarakat mulai mempersiapkan diri dengan mulai menghemat air, menjaga kesehatan, serta mengurangi aktivitas di luar ruangan.

"Para petani mulai mempersiapkan pola tanam yang sesuai iklim kemarau agar tidak mengalami gagal panen," tambahnya.