Amien Wanti-wanti Istilah New Normal, Politikus PDIP: Memang Perlu Hati-hati

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/21/5ffc8843-f82e-470b-aee3-1de175877800_169.jpeg?w=700&q=90
Foto: Andreas Pareira (detikcom)

Jakarta -

Wanti-wanti disampaikan mantan Ketua MPR Amien Rais soal istilah new normal. Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira menilai penggunaan terminologi memang harus hati-hati.

"Memang perlu lebih hati-hati dengan terminologi-terminologi baru yang digunakan," kata Andreas saat dikonfirmasi, Senin (25/5/2020).

"Karena Corona ini memang banyak sekali terminologi baru yang muncul baik yang bahasa asing maupun Indonesia, seperti lockdown, new normal, PSBB yang bukan tidak mungkin dipahami salah, atau diplintir ke arah yang salah di masyarakat," imbuh dia.

Andreas menyarankan terminologi yang muncul dari pemerintah seharusnya diikuti dengan pendefinisian standar. Ini, katanya, dapat memberikan pemahaman yang sama di masyarakat.

"Soal new normal pun demikian, kalau semua hal yang terjadi selama pandemi dianggap sebagai new normal, tentu tidak tepat, berbahaya malah," kata Andreas.

Amien Rais dalam pernyataannya mengaku tak setuju jika pengangguran meluas juga dianggap new normal. Andreas menyebut new normal yang dimaksud pemerintah adalah cara hidup baru di tengah pandemi COVID-19.

"Tentu yang dimaksud dengan new normal ini adalah kebiasaan positif, soal menjaga kesehatan, gotong royong, kebersihan lingkungan dan polusi yang berkurang atau pemanfaatan teknologi digital untuk efisiensi komunikasi," kata dia.

"Sementara dampak negatif, pengangguran, kemiskinan, utang dan kesulitan ekonomi tentu bukan new normal, justru dampak COVID ini harus segera diatasi agar hidup kembali normal, bersama kenormalan positif yang muncul dari pandemi COVID-19," ucap Andreas.

(gbr/fjp)