Golkar Sesalkan Amien Kecam Istilah New Normal: Harusnya Tebar Energi Positif

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/06/13/b9da4ccc-6605-4882-90ff-bac585e71f8d_169.jpeg?w=700&q=90
Ace Hasan (Foto: dok. detikcom)

Jakarta -

Mantan Ketua MPR Amien Rais memantik kontroversi mengenai istilah new normal untuk beradaptasi dengan pandemi COVID-19. Partai Golkar menyesalkan sikap Amien Rais.

Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily awalnya mengingatkan Amien Rais soal bangsa ini yang tengah dalam suasana Lebaran 2020. Ace menilai Amien Rais harusnya bersikap positif.

"Seharusnya, di tengah suasana seperti ini, kita semua harus menebarkan energi yang positif agar daya tahan bangsa kita tetap terjaga. Bangsa ini membutuhkan energi yang positif untuk tetap bertahan (survive) dalam menghadapi ujian COVID-19 ini," kata Ace saat dimintai konfirmasi, Senin (25/5/2020).

Ace menyebut pandemi COVID-19 telah berdampak terhadap berbagai sektor kehidupan, termasuk ekonomi, bahkan di negara yang maju sekalipun. Ace menyebut ekonomi Indonesia mengalami penurunan akibat kebijakan protokol kesehatan COVID-19, yakni belajar dan bekerja di rumah.

"Akibatnya, aktivitas ekonomi mengalami pelambatan," sebut Ace.

Meski demikian, Ace menilai pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis agar dampak ekonomi Indonesia tidak mengalami penurunan yang sangat drastis. Hasilnya, kata Ace, pertumbuhan ekonomi masih di angka 2,9 persen, termasuk di antara negara yang masih berkinerja positif.

Ace menyebut new normal adalah langkah terbaru terkait cara menekan dampak negatif ekonomi imbas Corona. Ace menilai pengangguran bukanlah unsur new normal yang bakal dianggap wajar oleh pemerintah.

"New normal artinya kita dapat beraktivitas seperti biasa dengan melakukan adaptasi dengan tetap menghindari penularan COVID-19, sehingga kesehatan dan keselamatan warga negara tetap terjaga. Untuk itu, dalam new normal ini, terjadi keseimbangan antara beraktivitas yang produktif dan tetap menjaga kesehatan masyarakat," katanya.

"Langkah ini justru dilakukan dalam upaya mengantisipasi dampak dari semakin tingginya angka pengangguran," tutur Ace.

(gbr/fjp)