Pernyataan Lengkap Pemerintah 22.750 Positif Corona-Menyambut Normal Baru

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/04/42b5e769-f7f5-45fe-9a3e-af1ba493aad6_169.jpeg?w=700&q=90
Foto: Juru Bicara pemerintah soal Corona, Achmad Yurianto. (Dok BNPB).

Jakarta -

Pemerintah kembali menyampaikan data perkembangan wabah Corona di Indonesia. Pemerintah mengajak masyarakat untuk memulai normal yang baru. Begini pernyataan lengkap pemerintah terkait paradigma normal baru.

"Sampai hari ini kami sudah melakukan pemeriksaan secara akumulatif spesimen 256.946 spesimen. Kami periksa dengan real time PCR dan tes cepat molekuler (TCM)," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di akun YouTube BNPB, Senin (25/5/2020).

Dari hasil pemeriksaan itu, lanjut Yuri, kasus Corona mengalami penambahan hingga 479 orang. Sudah ada 405 wilayah provinsi yang terdampak Corona.

"Dari hasil pemeriksaan itu, pada hari ini terkonfirmasi COVID-19 meningkat 479 orang. Sehingga menjadi 22.750. Kasus sembuh 240 orang menjadi 5.642 orang. Kasus meninggal 19, sehingga menjadi 1.391 orang. Sudah 405 terdampak di seluruh provinsi," tutur Yuri.

Yuri mengajak masyarakat untuk saling melindungi. Salah satunya yakni lewat cara mengedukasi keluarga soal pola hidup normal baru.

"Kita bisa melindungi keluarga kita, kita bisa mengedukasi keluarga kita untuk berubah cara hidupnya. Dengan kriteria normal baru," ungkap Yuri.

Berikut ini pernyataan lengkap pemerintah soal Corona dan normal baru per 25 Mei 2020:

Saudara-saudara sekalian, selamat sore, pada hari ini kami akan menyampaikan beberapa hal terkait upaya bersama kita dalam mempercepat penanganan COVID-19 yang telah secara sinergi dan terkoordinasi dilaksanakan mulai tingkat pusat oleh gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 sampai pada level provinsi, kabupaten kota, kecematan, kelurahan bahkan sampai di RT.

Oleh karena itu, upaya bersama kita ini hendaklah secara sinergi, secara terprogram bisa kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Bersama-sama tadi kita tadi mengikuti berbagai hal terkait dengan prinsip yang mendasar untuk mengurangi penularan, memutuskan rantai penularan COVID-19. Kami akan menyampaikan kembali secara mendasar bahwa faktor pembawa penyakit ini adalah manusia. Virus yang berada di dalam manusia yang terinfeksi yang kemudian tumbuh dan jadi banyak dalam saluran pernafasan kita. Mulai dari rongga hidung dan mulut terus sampai dalam paru-paru.

Yang mudah keluar dari orang yang sakit ini pada saat dia batuk, bersin dan berbicara. Yang akan menyebar dalam radius 1 meter lebih. Dari dirinya dan sekitarnya. Apabila ini terhirup orang yang rentan, maka orang itu akan terinfeksi dan menjadi sakit. Namun apabila terpercik ke benda-benda sekitarnya dan kemudian secara tidak sadar disentuh oleh orang lain. Maka ada perpindahan virus ini melalui dropletnya ke orang itu. Dan apabila dia tidak mencuci tangan, dengan tidak menggunakan sabun dan memegang mulut, hidung, mata maka akan besar sekali kemungkinannya menularkan ke orang sekitarnya.

Oleh karena itu secara mendasar hal untuk memutus rantai ini, yang pertama adalah menjaga jarak. Menjaga jarak fisik lebih dari satu meter. Ini menjadi sangat penting. Oleh karena itu, dalam konteks menjaga jarak, kita harus menghindari kerumunan. Dari kepadatan orang. Karena kerumunan dan kepadatan orang menyebabkan jarak tidak bisa kita pelihara lebih dari satu meter.

Hingga peluang untuk tertular secara langsung menjadi sangat besar. Kemudian yang kedua, rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Karena cemaran yang ditimbulkan dari sekitar, dari orang-orang yang sakit dan tersentuh tangan kita, tidak bisa kita sadari. Oleh karena itu, mencuci tangan dengan sabun adalah cara yang paling benar.

Karena kita ketahui karena virus ini terbuat dari dinding yang terbungkus kimia lemah. Yang sangat mudah hancur apabila terkena detergen, terkena sabun. Oleh karena itulah, alasannya harus mencuci tangan dengan sabun.

Kita harus mulai berpikir dengan cermat tentang keputusan untuk keluar rumah. Apabila tidak memberikan manfaat dan justru menimbulkan permasalahan, sebaiknya tidak keluar rumah. Kalau pun terpaksa harus keluar rumah, gunakan masker. Karena ini cara termudah untuk menghindari droplet dari sekitar kita.

Kita harus melakukan ini, karena kita tidak pernah tahu siapa yang di luar yang membawa virus ini. Data menunjukkan banyak orang yang membawa virus ini yang disertai gejala yang sangat sedikit. Bahkan ada yang tidak bergejala sama sekali. Inilah yang harus menjadi kewaspadaan kita. Maka keluar rumah harus dipertimbangkan baik-baik. Apalagi harus diwaspadai oleh kelompok rentan, usia lanjut dan kelompok yang memiliki riwayat sakit kronis sebelumnya. Semisal hipertensi, kencing manis, gagal ginjal, kelainan paru-paru dan asma, bronkitis, maka apabila kena penyakit ini akan memiliki komplikasi yang sangat berat. Dan sering menyebabkan kematian.