Viral Sampah Berjejer di Jalan Raden Patah Ciledug, Begini Kondisinya Kini

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/25/c0be71e2-8c4c-4302-b5f9-1c9adb2f141f_169.jpeg?w=700&q=90
Foto: Jalan Raden Patah Ciledug (Kadek Melda Luxiana/detikcom)

Tangerang -

Video menunjukkan tumpukan sampah di sepanjang Jalan Raden Patah, Ciledug, Tangerang, viral di media sosial. Bagaimana kondisinya kini?

Pantauan detikcom di lokasi Senin (25/5/2020) pukul 14.30 WIB sudah tidak ada lagi sampah yang menumpuk dan berjejer di tengah jalan. Namun hanya ada beberapa kantong plastik berisi sampah yang masih terlihat.

Salah seorang warga bernama Rahmat Hidayat (40) mengatakan sampah yang sempat berjejer tersebut sudah diangkut petugas kebersihan. Dia menuturkan sampah yang berjejer pagi tadi biasa dibuang orang saat melintasi jalan tersebut.

"Ada tadi pagi masih banyak di sana deket masjid tapi udah diangkutin (oleh petugas). Nih di tengah-tengah itu juga ada pada buangin, gua bilang emang lu pada kaga takut ketabrak apa. Sampah pribadi ya sampah-sampah rumah tangga, nih misal kayak orang pulang kerja buang nih sampah di situ (tengah jalan)," kata Rahmat

Sampah-sampah itu dikatakan rahmat, bukan berasal dari warga sekitar. Sebab warga di lokasi membuang sampah sudah pada tempatnya dan dikenakan biaya setiap bulannya sebesar Rp 30 ribu.

"Bukan, orang lewat (yang buang sampah). Orang sini mah udah pada punya tempat sendiri bayar 30 ribu satu bulan," katanya.

Rahmat mengungkapkan, sampah mulai berdatangan sekitar pukul 21.00 WIB. Dia menyebut, pemandangan sampah menumpuk dan berjejer di tengah jalan terjadi setiap hari.

"Kalau mau lihat nanti malam jam 9 (malam) sampai jam 6 (pagi) tuh tengah malem orang diem-diem buang sampah. Kalau di sini jam segini nggak berani orang buang sampah," ungkapnya

"Tiap hari, ini mah banyak sebelum ditarohin pot mah. Biasanya jam 6 (pagi) udah diangkut sama petugas kebersihan," sambung Rahmat.

Rahmat menjelaskan bahwa pihak kecamatan Ciledug sudah menaruh pot berisi tanaman di tengah jalan sejak 3 bulan lalu. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi orang yang nekat membuang sampah disana.

"Ya kalau ketahuan ya ditegor. Makanya dibikin lah pot-pot itu biar nggak pada buang sampah, cuman manusianya yang begitu. Tadinya kan nggak ada pot dari pemda dari kecamatan. Sejak 3-4 bulan lalu karena ada sampah," tandasnya.

(gbr/gbr)