https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/10/12/ac5764e7-547f-4835-85f0-02151a4ce044_169.jpeg?w=1280&q=90
Berstatus Sebagai PDP Corona, Bayi Usia 1 Hari Di Bogor Meninggal Dunia/ Foto: iStock

Berstatus Sebagai PDP Corona, Bayi Usia 1 Hari di Bogor Meninggal Dunia

by

link telah dicopy
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten Bogor kembali memperbarui data terkait perkembangan virus Corona di wilayahnya. Menurut keterangan, terdapat penambahan seorang pasien dengan status dalam pengawasan (PDP), yang meninggal dunia.

"Satu tambahan kasus PDP terkonfirmasi meninggal dunia," ungkap Ade Yasin selaku Bupati Bogor, Minggu (24/5/2020).

Dari informasi yang didapat, pasien PDP asal Cileungsi tersebut merupakan bayi laki-laki yang masih berusia satu hari.

Hingga kini, Ade mengatakan tidak ada lagi penambahan kasus baik yang positif, sembuh, maupun meninggal. Jumlah PDP yang masih berada di rumah sakit, sekarang berjumlah 340 orang.

Sebelumnya, seorang bayi yang juga baru dilahirkan di London, dilaporkan positif corona. Mengutip The Sun, ibu dari sang bayi sempat dilarikan ke Rumah Sakit North Middlesex sehari sebelum persalinan dengan dugaan pneumonia.

Saat diuji, ternyata ia positif Corona. Bayinya yang baru dilahirkan pun ikut dites dan mendapatkan hasil yang sama. Hanya saja, penularan yang didapat oleh bayi masih diragukan, apakah sejak dalam dalam kandungan atau setelah dilahirkan.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2015/08/03/95b1d864-3333-4b41-ab72-76fb043f8d86_169.jpg?w=1280
Ilustrasi bayi. (Foto: thinkstock)

Bayi tersebut pun mesti melakukan beberapa perawatan dan tetap berada di rumah sakit. Sedangkan ibunya dipindahkan ke rumah sakit spesialis infeksi.

Juru bicara rumah sakit pun mengatakan bahwa seluruh staf medis yang memiliki kontak dengan pasien secara langsung harus menjalani isolasi. "Keselamatan pasien dan staf adalah prioritas utama kami. Secara teratur kami membersihkan area dimana pasien dirawat dan staf yang berhubungan dekat dengan pasien ini disarankan mengisolasi diri," ujarnya

Selanjutnya menurut Royal Collage of Obstetricians dan Gynecologist, wanita hamil memang sangat rentan terhadap infeksi. Hanya saja, Corona tidak akan lebih parah dibanding pada orang umum yang terkena.

"Diharapkan wanita hamil hanya akan mengalami gejala pilek atau flu ringan atau sedang," ucap badan tersebut.

Badan tersebut juga menambahkan bahwa sampai sekarang tidak ada kasus kematian wanita hamil yang dilaporkan akibat dari virus ini.

Bunda, simak juga tips agar kulit tidak kering saat hamil dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(AFN/som)
link telah dicopy