Melihat Lagi Final Olimpiade yang Buat Susi Susanti Jadi Legenda
by I Made Dwi Kardiasao, Ivan Reinhard ManurungINDOSPORT.COM - Predikat tunggal putri legendaris Indonesia berhasil diperoleh Susi Susanti kala sukses raih emas di Olimpiade Spanyol 1992. Mengingat kembali begini jalannya pertandingan epik itu.
Susi Susanti tidak serta merta dapatkan nama besar dalam dunia bulutangkis di Indonesia. Jatuh bangun sempat dialaminya sebelum bisa harumkan nama bangsa dalam ajang pesta olahraga sejagad itu.
Apalagi saat Olimpiade itu menjadi kali pertama Susi Susanti mewakili Indonesia dalam cabang olahraga bulutangkis. Tak heran tekanan besar sempat dialaminya demi bisa sumbangkan medali emas bagi Tanah Air.
Sejak perempatfinal, Susi Susanti terkesan tak alami kendala kala habisi Somharuthai Jaroensiri (Thailand) dan Huang Hua (China) dengan kemenangan straight game. Berbeda dengan rival finalnya Bang Soo-hyun asal Korea Selatan yang nyaris kalah lawan Sarwendah Kusumawardhani dari Indonesia.
Setahun sebelum Olimpiade Spanyol, Bang Soo-hyun pernah pecundangi Susi Susanti beserta atlet-atlet tim Indonesia dalam ajang Piala Sudirman. Wajar saja wakil Korsel ini jadi rival utama sang legenda tunggal putri Tanah Air.
Dilansir kanal Youtube Mellisa Cantik, pada game pertama Susi Susanti tanpa diberi ampun kalah dengan skor telak 5-11. Beruntung pembalasan berhasil dilancarkan pada game lanjutan, giliran Bang Soo-hyun yang hanya diberikan lima poin saja.
Pada rubber game menjadi ajang penentuan bagi Susi Susanti dan benar saja pada laga ini sukses dituntaskannya dengan skor telak 11-3 atas Bang Soo-hyun. Alhasil kemenangan ini buatnya sukses sumbangkan medali emas pertama yang kemudian disusul oleh Alan Budikusuma di sektor tunggal putra.
Susi Susanti pun sukses catatkan nama dalam sejarah Indonesia sebagai peraih medali emas pertama. Sayangnya hingga saat ini bibit-bibit tunggal putri baru belum ada yang bisa menyamai jejak si legenda.