https://statik.tempo.co/data/2017/11/14/id_662645/662645_720.jpg
Pengunjung melintas di depan papan tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

Setelah Libur Lebaran, IHSG Esok Hari Diperkirakan Melemah

by

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG diperkirakan bakal cenderung melemah pada perdagangan perdananya setelah libur Lebaran 2020. Usai libur Lebaran 2020, perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dimulai kembali pada esok hari, Selasa, 26 Mei 2020.

Sebelumnya, pada akhir perdagangan Rabu pekan lalu, IHSG parkir di zona merah dengan koreksi 0,059 persen ke level 4.545,952. Sebanyak 161 saham menguat, 212 melemah, dan 174 stagnan saat sesi terakhir perdagangan sebelum libur Lebaran 2020.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani memprediksi IHSG berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah usai libur Lebaran 2020. Ia memperkirakan indeks bergerak dengan level support 4.460 dan resistance 4.596.

“Secara teknikal, saat ini investor bisa melakukan rebalancing terhadap portfolio pada saham-saham yang berpotensi mengalami technical rebound namun masih pada tren menurun seperti BMRI, BBNI, dan BBRI,” kata Hendriko, Senin, 25 Mei 2020.

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebutkan terjadi transaksi besar pada perdagangan pada Rabu pekan lalu. Namun hal ini tidak membawa pengaruh terhadap IHSG.

Secara teknikal, indeks mempertahankan support 4.500 sehingga pergerakan kembali terkonsolidasi. “IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menurun pada kisaran 4.474 sampai dengan 4.621,” kata William. Panin Sekuritas merekomendasikan beli saham AALI, MTDL, PPRE, dan UNVR untuk sesi perdagangan esok hari.

BEI melaporkan IHSG menutup pergerakan sebelum libur Lebaran 2020 di level 4.545,952, Rabu (20/5/2020). Posisi itu menguat tipis 0,85 persen dari 4.507,607 akhir pekan lalu.

Kenaikan signifikan terjadi untuk rerata nilai transaksi harian sebesar 189,24 persen dari Rp 6,401 triliun menjadi Rp 18,51 triliun selama sepekan yang singkat, 18-20 Mei 2020. Sejalan dengan peningkatan nilai transaksi, rerata volume transaksi harian juga melonjak 150,61 persen dari 5,951 miliar unit saham menjadi 14,914 miliar unit saham.

BEI mencatat kenaikan tajam tersebut dipicu oleh adanya transaksi Bangkok Bank yang telah melakukan akuisisi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan harga Rp 1.347 per saham dan total nilai mencapai Rp 33,3 triliun.

BISNIS