https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/05/04/aa7b2baa-336e-43f1-8725-eee762de00b7_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: AP/David J. PhillipIlustrasi Vaksin Antibodi untuk Covid-19 (AP/David J. Phillip)

Penemuan Vaksin Corona Sulit, Imunisasinya Lebih Sulit

by

Jakarta, CNBC Indonesia- Para ahli kesehatan khawatir akan ada banyak negara berkembang yang bisa saja tidak dapat mendapatkan vaksin virus corona jika nantipun sudah siap. Hal ini pun berkaca dari banyaknya gangguan sistem distribusi pada program imunisasi global yang terjadi sejak pandemi virus corona merebak.

Badan kesehatan Dunia (WHO) dan aliansi vaksin GAVI mengatakan pada hari Jumat lalu (22/05), setidaknya terdapat 80 juta anak-anak di 68 negara yang berisiko terkena penyakit difteri, campak dan polio.

Akibat kendala yang terjadi pada sistem program imunisasi seperti pembatasan perjalanan, keterlambatan pengiriman dan ketakutan orang tua dalam bepergian keluar rumah.


Kepala eksekutif GAVI Seth Berkley mengatakan, jika ini terus berlanjut, maka sebagian besar dunia kemungkinan tidak bisa mendapatkan vaksin COVID-19 yang sedang diuji oleh lebih dari 100 proyek di penjuru dunia.

"Jika kita mengabaikan rantai pasokan dan infrastruktur imunisasi, resiko serupa bisa saja terjadi pada vaksin COVID-19, yang merupakan peluang terbaik kita dalam mengalahkan pandemi ini," kata Berkley melalui konferensi call dengan WHO.

Rencananya, Global Vaccines Summit virtual akan diselenggarakan pada 4 Juni mendatang, dengan proyeksi pengumpulan dana sebesar USD $ 7,4 miliar untuk program imunisasi 300 juta anak dunia periode 2021-2025.

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)