https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/04/07/c07dd2ed-32e6-4b71-b2c0-70a8c4695987_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe (Tomohiro Ohsumi/Pool Photo via AP)

Gelontorkan Stimulus US$ 1 T, Jepang Tarik Status Darurat

by

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah Jepang telah menarik status darurat untuk Ibu Kota Tokyo dan daerah lain pada Senin (25/05) usai adanya laporan rencana pemberian stimulus senilai US$ $ 1 triliun untuk membantu sektor bisnis setempat atas dampak dari pandemi Covid-19.

Pembatasan jarak sosial dilonggarkan untuk sebagian wilayah negara itu terhitung sejak 14 Mei, seiring menurunnya jumlah infeksi baru. Meski begitu, pemerintah tetap mengawasi Ibu Kota Tokyo dan empat wilayah prefektur lainnya secara ketat.

Dikutip dari Reuters, Menteri ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan bahwa pemerintah telah menerima persetujuan dari penasihat utama untuk menghapus keadaan darurat untuk wilayah di Jepang lainnya yang tersisa.


Sehingga ini menjadi kali pertama bagi negeri sakura benar-benar terlepas dari status daruratnya sejak satu setengah bulan yang lalu.

"Status keadaan darurat akan dicabut, hal ini penting untuk mengembalikan kegiatan ekonomi secara bertahap dan mulai menjalani cara hidup yang baru," kata Yasutoshi Nishimura.

Dia juga menambahkan Kepala panel penasehat akan fokus mengawasi ketat prefektur Tokyo, Kanagawa dan Hokkaido, dimana fluktuasi kasus-kasus positif yang kerap terjadi.

Sejauh ini, Negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu telah melaporkan sekitar 17.000 kasus positif dan 825 kematian dari virus Covid-19. Namun sayangnya, wabah tersebut terlanjur memberikan dampak ekonomi yang signifikan yang berujung pada resesi.

Sementara itu, popularitas Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe dikabarkan menurun dalam kurang lebih satu tahun terakhir. Mengutip dari survey yang dilakukan oleh surat kabar Jepang, Asahi pada akhir pekan lalu. Survey itu menyebut tingkat dukungan positif bagi Abe tercatat hanya 29%, dengan tingkat negatif sebanyak 52%.

Angka dukungan ini menjadi yang terendah sejak ia kembali menduduki jabatannya sejak akhir tahun 2012. Hasil ini lantas tidak berbeda dengan survey serupa yang dilakukan oleh surat kabar Mainichi pada Sabtu lalu (23/05).

Sebelumnya, Gubernur Tokyo, Yuriko Koike mengingatkan meski status darurat telah ditarik, namun pelonggaran pembatasan di wilayahnya masih dalam fase pertama. Kondisi ini memang kemudian memungkinkan bagi perpustakaan, museum dan restoran untuk dibuka kembali hingga sore hari. Namun, beberapa tempat seperti teater, bioskop dan pasar malam dikabarkan baru dapat beroperasi untuk publik usai memasuki fase selanjutnya.

(dob/dob)